Tuban, 22 Januari 2025 – Sebagai kota pelabuhan sekitar tahun 1000 Masehi, pesisir Tuban di Jawa Timur memiliki kekayaan peninggalan sejarah maritim yang luar biasa. Di sepanjang garis pantainya, sering kali ditemukan berbagai perlengkapan kapal dan barang-barang yang menunjukkan aktivitas pelayaran di masa lalu. Masyarakat lokal dikejutkan oleh penemuan sebuah jangkar raksasa di tepi pantai Desa Bancar, Tuban. Jangkar ini segera menarik perhatian banyak orang karena ukurannya yang sangat besar dan diduga memiliki keterkaitan yang kuat dengan sejarah pelayaran di wilayah tersebut.
“Pada saat itu terdapat 8 titik penemuan jangkar di sepanjang pesisir Tuban, salah satunya di pesisir Desa Bancar. Masyarakat Bancar saat itu meminta untuk meninggalkan 1 jangkar untuk sejarah dimana sendiri jangkar itu ditemukan. Untuk merawat bukti sejarah ini ada beberapa tempat yang digunakan untuk penyimpanannya anataranya; di Museum Kambang Putih Tuban, Museum Mojokerto, Museum kartini, dan bangunan semimpermanen di Desa Bancar,” ucap Wahab warga setempat Desa Bancar.
Masyarakat Bancar dan sekitarnya mengenalnya dengan sebutan jangkar kapal Dampo Awang. Cerita yang berkembang, kapal Dampo Awang 1000 tahun silam bersandar dikawasan pesisir Bancar. Namun kapal tersebut mengalami rusak hingga tidak dapat digunakan lagi. Dampo Awang dikenal sebagai tantara tartar yang menjelajah sejumlah kepulauan di dunia, salah satunya jawa untuk berdagang.
“Jangkar yang masuk dalam situs sejarah tersebut memiliki ukuran yang cukup besar dibandingkan dengan ukuran jangkar-jangkar lainnya, panjangnya sekitar 6 meter dan beratnya sekitar 4 ton,” terang Wahab.
Tradisi yang dilakukan Masyarakat Bancar adalah pendayangan yang dijadikan satu dengan sumur sendang yang kebetulan tempatnya bersampingan dengan jarak 60 meter.
Jangkar yang ditemukan warga ini sebagai saksi sejarah, Sunan Bonang, Sumur Srumbung, Pantai Boom sampai adanya perjuangan babat alas papringan, awal mula Kabupaten Tuban. (Faradila Afrita Sari/Mei)
Reporter : Faradila Afrita Sari