
TUBAN, 31 Mei 2025 – Cabai merupakan tanaman sayuran yang penting bagi bahan masakan karena memiliki cita rasa yang khas bagi penikmat kuliner pedas. Makanya kita perlu mencari tahu bagaimana cara petani merawat cabainya yang bisa menghasilkan rasa pedas yang super serta hasil panen yang melimpah. Cabai rawit, si kecil yang penuh rasa adalah salah satu varietas cabai khususya di kawasan Dusun Jegong. Dengan perawatan yang tepat, cabai ini dapat tumbuh sebagai tanaman tahunan dan bertahan hingga dua sampai tiga tahun.
Dengan perhatian yang cermat, tanaman ini bisa tumbuh subur dan produktif. Proses budidayanya melibatkan berbagai langkah penting, mulai dari pemilihan benih berkualitas hingga teknik perawatan yang efektif.
“jadi penanaman cabai ini juga bukan asal tanam, namun menanam cabai juga perlu perhatian khusus dari bibit sanpai proses penanaman yakni dengan memilih benih yang baik dan menanam pun harus pada tempat yang bertanah gambut dan bernutrisi tingi, serta tak lupa sebelum menanamnya kita potong ujung akarnya terlebih dahulu dan di mirikan ke arah utara maupun keselatan agar sinar matahari terkena secara merata.”ujar pak tarjo prtani cabai setempat.
Tanaman cabai rawit dapat ditanam di berbagai ketinggian, baik di dataran rendah maupun tinggi. Namun, yang paling optimal adalah di ketinggian antara 0 hingga 500 meter di atas permukaan laut (mdpl).Selain faktor ketinggian, kondisi media tanam juga sangat memengaruhi pertumbuhan tanaman ini. Cabai rawit memerlukan tanah yang gembur dan kaya akan bahan organik, dengan pH tanah yang ideal berkisar antara 6 hingga 7. Kondisi tanah yang baik akan mendukung penyerapan nutrisi yang optimal, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah yang melimpah. Pastikan untuk mempersiapkan media tanam dengan baik sebelum memulai budidaya cabai rawit, dikutip dari Seni Pertanian.
Dengan cara ini kita dapat memilih serta bagaimana cara merawat tanaman cabai agar tumbuh maksimal dan dengan tips-tips pemilihan tanah yang bagus serta cara menanam cabai dengan pengalaman para petani cabai di kawasan tersebut.
- Menyemai Benih Cabai Rawit
Langkah pertama dalam budidaya cabai rawit adalah menyemai benih. Ikuti langkah-langkah berikut untuk memastikan proses penyemaian yang sukses:
- Bedengan Semai: Buat bedengan yang menghadap utara-selatan.
- Media Tanam: Campurkan tanah dan kompos steril (1:1).
- Penaburan Benih: Tabur secara merata, tidak terlalu rapat.
- Penutup & Penyiraman: Tutup dengan tanah tipis, siram perlahan.
- Penjagaan Kelembapan: Tutup dengan daun pisang, buka setelah ±7 hari.
Memindahkan Bibit: Setelah bibit tumbuh sehat dan memiliki beberapa helai daun, pindahkan bibit ke wadah dari daun pisang yang juga diisi campuran tanah dan kompos.
- Perawatan Tanaman
Pemeliharaan tanaman cabai rawit adalah langkah krusial untuk memastikan pertumbuhan dan hasil panen yang optimal. Berikut adalah beberapa aspek penting dalam perawatan tanaman cabai rawit:
- Penyulaman
Lakukan penyulaman dalam waktu maksimal dua minggu setelah tanam. Penyulaman bertujuan untuk mengganti bibit yang mati atau yang pertumbuhannya tidak memuaskan. Pastikan bibit pengganti memiliki kualitas yang baik agar dapat tumbuh sehat.
- Pemasangan Ajir
Pemasangan ajir sangat penting untuk menopang tajuk tanaman. Gunakan bilah bambu yang ditancapkan di dekat tanaman, sehingga tanaman dapat tumbuh tegak dan tidak mudah roboh, terutama saat berbuah.
- Penyiraman
Penyiraman harus dilakukan secara rutin, terutama selama musim kemarau. Pastikan tanah tetap lembap, tetapi tidak becek. Di musim hujan, penting untuk mengatur drainase agar bedengan tanam tidak tergenang air, yang dapat mengganggu pertumbuhan akar.
- Penyiangan
Penyiangan dilakukan saat tanaman berumur sekitar satu bulan. Tujuan penyiangan adalah untuk membersihkan gulma yang bersaing dengan tanaman cabai rawit, sehingga nutrisi dan air dapat terserap dengan baik.
- Pemupukan
Pemupukan juga merupakan salah satu bagian penting dalam meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabai. Pupuk yang dianjurkan meliputi:
- Pupuk Kandang: 10 hingga 30 ton/ha.
- Urea: 200 hingga 300 kg/ha.
- SP-36: 200 hingga 300 kg/ha.
- KCl: 150 hingga 250 kg/ha.
Pupuk kandang dan kapur pertanian sebaiknya diberikan saat olah lahan. Pupuk buatan sebagai pupuk dasar ditaburkan merata di larikan tanaman, dengan dosis setengah sebelum memasang mulsa. Pupuk susulan diberikan saat tanaman berumur satu bulan dengan cara disiram atau dikocor, menggunakan dosis 150 hingga 250 ml larutan pupuk.
- Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit juga sangat penting. Gunakan pestisida sesuai petunjuk pemakaian agar efektif. Pemantauan rutin terhadap hama akan membantu menjaga kesehatan tanaman.
- Panen dan Cita Rasa
Cabai rawit siap dipanen saat buah berwarna merah cerah. Pemanenan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak tanaman. Namun perlu diingat, rasa pedas bisa berbeda tergantung kondisi cuaca dan kesehatan tanaman.
Cuaca yang tidak menentu bukanlah halangan bagi petani cabai yang cermat. Dengan teknik budidaya yang tepat dan perawatan teratur, cabai rawit tetap bisa menghasilkan panen yang maksimal dengan cita rasa pedas yang memikat.
Reporter: Ahmad Al-Amin/Zumrotun Muayyadah Zesika/M. Sandy Prakoso