
Tuban– Kabupaten Tuban memang dapat dikatakan sebagai daerah yang kecil dibandingkan dengan daerah lainnya, namun menyimpan berbagai jenis kekayaan alam yang eksotis dan penuh dengan cerita rakyat. Salah satunya adalah Goa Ngerong, yang terletak di Desa Rengel, Kecamatan Rengel.
Goa Ngerong merupakan tempat wisata yang cukup terkenal di Kabupaten Tuban. Letaknya yang mudah diakses membuat Goa Ngerong sering dikunjungi oleh para wisatawan, baik dari dalam maupun luar daerah. Terdapat banyak pesona yang dapat dinikmati jika berkunjung ke Goa Ngerong, seperti aliran air jernih yang dihuni banyak ikan, pesona tebing gamping yang memukau, dan lain sebagainya. Namun, di balik pesonanya yang indah, Goa Ngerong menyimpan sebuah sejarah dan misteri di kalangan masyarakat setempat.
Mbah Samin, juru kunci Goa Ngerong generasi ke-4, dalam wawancaranya pada Jumat (21/03/25), menuturkan bahwa legenda Goa Ngerong berawal dari tahun 840 Sebelum Masehi. Kala itu, terjadi kekeringan panjang yang menerpa kawasan Rengel. Lalu, pada suatu hari seorang perempuan bernama Dewi Laras, yang bertempat tinggal di Oro-Oro Ombo yang tepatnya berada di atas Goa Ngerong, sedang sangat membutuhkan air.
Dewi Laras membutuhkan air untuk dirinya karena baru saja melahirkan seorang bayi. Dengan susah payah, Dewi Laras mencoba menemukan sumber air hingga masuk ke goa. Namun, perjuangannya sia-sia karena ia dan bayinya tidak dapat menemukan air di sana. Terpukul dengan nasibnya, Dewi Laras hanya bisa menangis sembari menggendong bayinya.
Melihat hal itu, Ki Jalak Ijo, yang tinggal di sekitar Goa Ngerong, merasa iba dengan nasib Dewi Laras. Lalu, Ki Jalak Ijo mencoba menolong Laras dengan menancapkan tongkatnya di sekitar goa. Ketika tongkat itu ditarik keluar, muncul sumber air yang melimpah beserta ikan dan kura-kura. Sejak itulah, aliran air di Goa Ngerong dan hewan-hewan di sana hidup hingga sekarang.
Ikan dan kura-kura di Goa Ngerong dipercaya oleh warga sekitar merupakan jelmaan makhluk gaib yang tak boleh diganggu. Karena itulah, muncul sebuah pantangan untuk tidak menangkap atau mengonsumsi hewan-hewan yang ada di Goa Ngerong. Karena Ketika pantangan itu dilanggar, maka malapetaka akan menghantui hingga berujung pada kematian.
Reporter : Muhammad Marcelino Ade Pranoto / Sheilatul Uftavia