
TUBAN – Maraknya aksi pencurian yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir di Desa Karang, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, membuat warga setempat semakin khawatir dan meningkatkan kewaspadaan. Sejumlah rumah, warung, dan kendaraan menjadi sasaran pencuri, terutama pada malam hari saat pemiliknya tengah tertidur lelap. Tidak hanya itu, beberapa warga bahkan mengaku kehilangan barang berharga meskipun rumah mereka dalam keadaan terkunci. Merasa resah dengan kondisi yang semakin tidak aman ini, warga akhirnya berinisiatif menggelar ronda malam secara bergilir demi menjaga keamanan lingkungan dari aksi kejahatan yang terus meningkat.
Salah satu warga yang aktif dalam kegiatan ronda malam, Suparman (50), mengungkapkan bahwa dalam satu bulan terakhir, sedikitnya lima kasus pencurian telah terjadi di desa mereka. Hal ini tentu membuat masyarakat menjadi lebih waspada dan tidak bisa tinggal diam. “Kami sangat khawatir dengan kondisi ini. Hampir setiap pekan ada laporan pencurian, mulai dari sepeda motor yang hilang, warung yang dibobol, hingga rumah yang dimasuki maling saat pemiliknya sedang tidur. Kami tidak ingin kejadian ini terus berulang, sehingga warga sepakat untuk mengadakan ronda malam guna mencegah hal yang lebih buruk terjadi,” ujar Suparman saat ditemui di pos ronda, Kamis (20/3/2025).
Menurut Suparman, sebelum adanya ronda malam, para pelaku kejahatan bisa dengan leluasa beraksi karena kondisi lingkungan yang cenderung sepi pada malam hari serta minimnya pengawasan. Bahkan, dalam beberapa kasus, pencuri berani masuk ke rumah warga yang dalam keadaan terkunci. “Ada tetangga saya yang kehilangan motornya meskipun sudah diparkir di dalam rumah. Pintu rumahnya tidak rusak, tetapi gembok pagar ditemukan dalam keadaan terbuka. Kami menduga pelaku sudah sangat profesional dan mengetahui celah untuk masuk tanpa menimbulkan kecurigaan,” tambahnya.
Selain sepeda motor, beberapa pedagang juga mengaku menjadi korban pencurian. Salah seorang pemilik warung kelontong di desa tersebut, Siti (42), mengalami kerugian besar setelah warungnya dibobol maling. “Saya baru sadar warung saya kemalingan saat pagi hari ketika hendak membuka toko. Gemboknya sudah rusak, dan banyak barang dagangan yang hilang, termasuk rokok, sembako, dan uang tunai di laci kasir. Kejadian ini sangat merugikan saya sebagai pedagang kecil,” keluh Siti.
Menanggapi situasi yang semakin mengkhawatirkan ini, warga Desa Karang bersepakat untuk mengadakan ronda malam secara bergilir di setiap gang dan perbatasan desa. Warto (45), warga lainnya yang turut serta dalam kegiatan ronda, menjelaskan bahwa sistem penjagaan dilakukan dengan membagi jadwal secara adil agar setiap malam ada warga yang berjaga. “Kami membagi jadwal ronda agar semua warga turut berpartisipasi dalam menjaga keamanan lingkungan. Selain itu, kami juga saling berkoordinasi dan berbagi informasi jika ada gerak-gerik mencurigakan. Ini cara kami untuk melindungi diri dan mencegah terjadinya kejahatan,” ujarnya.
Kapolsek Semanding, AKP M. Lukman Hadi, SH., M.H., mengapresiasi inisiatif warga dalam menjaga keamanan lingkungan. Menurutnya, upaya seperti ini dapat membantu pihak kepolisian dalam menekan angka kejahatan di wilayah tersebut. “Kami sangat mengapresiasi langkah warga yang secara mandiri menggelar ronda malam untuk meningkatkan keamanan. Dari pihak kepolisian sendiri, kami juga akan memperketat patroli di daerah yang rawan pencurian serta memberikan pembinaan kepada warga mengenai langkah-langkah pencegahan kejahatan,” ujarnya.
AKP M. Lukman Hadi juga mengimbau warga agar tetap waspada dan selalu mengamankan barang berharga mereka. “Kami mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menyimpan barang berharga, seperti kendaraan dan uang tunai. Pastikan rumah dan toko dalam keadaan terkunci dengan baik, serta jangan ragu untuk segera melaporkan ke pihak kepolisian jika melihat sesuatu yang mencurigakan,” tambahnya.
Warga berharap dengan adanya ronda malam ini, aksi pencurian bisa ditekan dan pelaku kejahatan berpikir dua kali sebelum beraksi di wilayah mereka. Mereka juga berharap ada dukungan lebih lanjut dari pemerintah maupun pihak kepolisian agar keamanan lingkungan semakin terjaga. “Kami berharap ada solusi jangka panjang, mungkin dengan pemasangan CCTV di titik-titik rawan atau bantuan dari pemerintah untuk memperkuat sistem keamanan desa. Jangan sampai warga terus-menerus was-was setiap malam karena takut menjadi korban pencurian,” ujar Suparman.
Fenomena meningkatnya kasus pencurian di Desa Karang menjadi peringatan bagi warga setempat untuk selalu waspada dan menjaga lingkungan mereka. Keamanan bukan hanya tanggung jawab pihak kepolisian, tetapi juga menjadi tugas bersama seluruh masyarakat. Dengan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap sesama, warga Desa Karang berkomitmen untuk menjaga desanya agar tetap aman dan terbebas dari ancaman maling yang semakin merajalela.
Reporter : Imanda Najwa Kirana dewi / Rhofi Dzar Tsania F.