Lamongan (26/01/2025) – Dari sebuah Desa kecil Sidomukti, lahirlah seorang pelukis berbakat, Camil Hady sosok seniman berbakat yang namanya kini mulai dikenal di kancah seni rupa Indonesia. Perjalanan kariernya di dunia seni dimulai sejak kecils aat beliau menunjukkan ketertarikan yang mendalam pada lukisan. Setelah menimba ilmu dari para seniman senior demi memperdalam ilmunya, Camil Hady pun memutuskan untuk melanjutkan studi di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Namun, keterbatasan ekonomi mengharuskannya mengubur impian tersebut.
Benih-benih kesenian Camil Hady mulai tumbuh subur saat ia merantau ke Malaysia pada tahun 2004, dia mendapat informasi perekrutan tenaga kerja dari sebuah perusahaan decorative painting asal Malaysia, saat berada di Malaysia beliau bertemu dengan para seniman berpengalaman yang membuka wawasannya tentang dunia seni. Di bawah bimbingan para maestro yang pernah belajar seni di California, Camil Hady terus mengasah kemampuannya dan mengembangkan karyanya.
Perjalanan seni Camil Hady tidak lepas dari pengaruh para seniman senior yang telah lebih dulu berkarya. Camil Hady sendiri mengaku sangat terinspirasi oleh sejumlah maestro lukis Tanah Air, seperti Dede Eri Supria yang dikenal dengan aliran realismenya yang detail, serta Amang Rahman dengan karya-karyanya yang surealis dan penuh imajinasi. Interaksi dengan para seniman seangkatannya pun turut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan gaya lukisnya. Berbagai eksperimen dan pertukaran ide dengan rekan sesama seniman menjadikannya seorang pelukis yang kaya akan inovasi.
Alam dan kehidupan sosial menjadi kanvas terbesar bagi Camil Hady untuk menuangkan segala perasaan dan pikirannya. “Setiap kali menyaksikan keindahan alam atau menyaksikan dinamika kehidupan masyarakat, saya merasakan gejolak emosi yang mendalam. Perasaan kagum, sedih, marah, atau bahagia kemudian saya tuangkan ke dalam kanvas, menghasilkan karya-karya yang penuh emosi dan makna.” Ujar Camil Hady. Bagi Camil Hady, melukis adalah cara untuk berkomunikasi dan menyampaikan perasaan dengan orang lain.
Camil Hady seorang seniman yang tidak terpaku pada media konvensional seperti kanvas. Melalui penggunaan mixed media, saya berusaha menyampaikan pesan yang lebih dalam dan kompleks. Dengan menggabungkan berbagai material yang berbeda menciptakan karya-karya yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga sarat makna. “Batu yang kokoh melambangkan kekuatan dan ketahanan, sementara kayu yang hangat memberikan kesan alami dan organik. Perpaduan antara keduanya menciptakan dialog yang menarik antara manusia dan alam.” Imbuh Camil.
Perjalanan seni Camil Hady tidak berhenti di kanvas. Ia telah membawa karya-karyanya melanglang buana, dari Jawa Timur hingga benua Amerika dan Asia. Dalam perjalanan karirnya yang gemilang, Camil Hady telah mencapai pencapaian internasional yang luar biasa. Ia pernah berpartisipasi dalam pameran bersama komunitas pelukis Jawa Timur di Texas, Amerika Serikat. Selain itu, lukisannya juga telah dipamerkan di India, menunjukkan bahwa karya-karyanya telah diakui di kancah seni dunia. Prestasi ini menjadi bukti bahwa seniman Indonesia mampu bersaing di tingkat global dan mengharumkan nama bangsa.
Kehidupan Camil Hady adalah perpaduan antara seni dan kehidupan sehari-hari. Ia harus pandai membagi waktu antara keduanya. sosok seniman multitalenta yang tidak hanya berkarya di kanvas, tetapi juga merambah dunia decorative painting. Kehidupan sehari-harinya dipenuhi dengan berbagai aktivitas, mulai dari melukis, mengerjakan proyek decorative painting, hingga memenuhi tanggung jawab lainnya. Menyeimbangkan semua peran ini bukanlah hal mudah “Di sela-sela kesibukan bekerja, saya harus memaksakan diri untuk meluangkan waktu untuk melukis. Namun, di balik tantangan itu, tersimpan kepuasan tersendiri saat melihat karya-karya saya terlahir.” Tuturnya .
Di antara sekian banyak karya yang pernah dihasilkan, ada satu lukisan yang dipamerkan di kota Tuban. Lukisan ini berhasil menyentuh hati seorang remaja hingga ia terdiam berjam-jam di depannya, bahkan meneteskan air mata. “ entah karna apa dia melihat lukisan itu sampai meneteskan air mata.” Ucap Camil Hady. Kisah di balik lukisan yang paling membanggakan bagi Camil Hady, ”Awalnya saya mengamati kehidupan masyarakat nelayan. Terutama, sosok seorang ayah yang menjadi tulang punggung keluarga sangat menarik perhatian saya.” Ujarnya. Perasaan kagum dan haru yang timbul dari pengamatan tersebut kemudian dituangkannya ke dalam kanvas. Bayangan seorang pria dengan tubuh sekuat karang, yang tak kenal lelah berjuang di tengah ombak, terpatri dalam benaknya. Lukisan ini bukan hanya sekadar karya seni, tetapi juga sebuah refleksi dari kekaguman beliau terhadap kekuatan dan ketulusan hati seorang ayah. Reaksi anak tersebut menjadi bukti bahwa pesan yang ingin disampaikan berhasil tersampaikan dengan menyentuh.
Kaligrafi menjadi bahasa baru bagi Camil Hady untuk mengekspresikan dirinya. Seiring berjalannya waktu beliau menemukan ketertarikan baru pada dunia kaligrafi. Kuas yang biasanya ia gunakan untuk melukis realisme dan surealisme kini ia gunakan juga untuk menggoreskan huruf-huruf indah. “Ada semacam ketenangan dan kepuasan tersendiri yang saya rasakan saat menciptakan karya kaligrafi.” Ucap Camil. Melalui goresan tinta yang lembut dan harmonis, beliau merasa lebih dekat dengan spiritualitas dan keindahan estetika yang mendalam
Motivasi terbesar seorang Camil Hady adalah dirinya sendiri, baginya berkarya adalah nafas hidup “Ada sebuah dorongan dalam diri saya yang selalu ingin menciptakan sesuatu yang baru. Setiap kali saya menyelesaikan sebuah karya, saya merasa berkarya adalah sebuah perjalanan penemuan diri. Setiap karya yang saya buat adalah cerminan dari pemikiran, perasaan, dan pengalaman hidup saya. Melalui proses kreatif, saya belajar banyak hal tentang diri sendiri, tentang dunia, dan tentang makna hidup. Semakin banyak saya berkarya, semakin dalam pula pemahaman saya tentang diri sendiri. Inilah salah satu alasan mengapa saya terus terdorong untuk berkarya. Selama nafas masih ada, semangat berkarya saya akan terus membara” Tutur Camil Hady. “tentu dukungan dari keluarga terutama dukungan dari istri saya yang sangat berarti memotivasi saya untuk terus berkarya” tambahnya.
Harapan dari seorang Camil Hady untuk seni lukis kedepannya “dimana-mana nanti digaungkan seni lukis terutama seni lukis kaligrafi, sebab Indonesia ini mayoritas muslim, jadi saya berkeinginan mengajak seniman lain menggaungkan seni lukis kaligrafi, saya merasa Dengan menggabungkan keindahan estetika dan pesan-pesan spiritual, seni lukis kaligrafi dapat menjadi media dakwah”. Tutur Camil Hady. Beliau juga menyampaikan pesan untuk generasi muda. “Bagi kalian para generasi muda yang memiliki bakat terpendam dalam dunia seni lukis jangan pernah ragu untuk menggali potensi diri semaksimal mungkin. Jangan pernah menyerah pada tantangan yang ada. Teruslah berkreasi.” Ujar Camil Hady, “ Insya Allah kebahagiaan dan sesuatu yang indah mengikuti dengan sendirinya nanti” Tambahnya. (Wira Dian Faradillah)
Reporter : Wira Dian Faradillah