
(23/01/2025) – Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menkopangan), Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa Badan Urusan Logistik (Bulog) ditargetkan untuk menyerap sebanyak 3 juta ton beras. Langkah ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan stok keseimbangan nasional, penyerapan beras tersebut direncanakan berlangsung antara Januari hingga April 2025. Inisiatif ini dilakukan untuk memastikan bahwa cadangan beras nasional dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, menjaga stabilitas harga di pasaran, serta mengantisipasi potensi gangguan pasokan di masa depan.
“Nah, yang kedua disepakati, Bulog harus membeli sebanyak 3 juta ton dalam waktu yang pendek ini. Itu Januari, Februari, Maret, April. Kalau dalam bentuk gabah, tentu lebih banyak lagi,” kata Zulkifli Hasan dalam keterangannya, Rabu (22/01/2025).
Target ini ditetapkan untuk mendukung peningkatan produksi padi sebesar 50 persen, yang diproyeksikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Untuk melakukan penyerapan itu, pihak telah merancang berbagai strategi, salah satunya adalah menjalin kerjasama dengan para petani hingga ke penggilingan padi, agar mereka mau menjual gabahnya untuk diserap Bulog. Kemudian Perum Bulog juga akan bekerja sama dengan para Mitra Pangan Pengadaan (MPP) yang jumlahnya 1.200 mitra ikut andil menjual gabahnya ke Bulog.
Menkopangan mengatakan, pemerintah telah menetapkan harga pembelian gabah ditingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram. Untuk beras, Bulog akan membelinya dari pabrik dengan harga Rp12.000 per kilogram. Untuk memutuskan target penyerapan 3 juta ton tercapai, Zulkifli menjelaskan, bahwa Bulog mengusulkan harga beras dengan rentang Rp12.000-12.250 per kilogram. Usulan tersebut telah disepakati saat rapat, namun keputusan finalnya masih menunggu dari rapat terbatas (ratas).
“Sekarang harga pembelian tetap Rp 12.000. Tapi usulan rentang harga tersebut akan dibawa ke ratas karena kami rakor tidak bisa melebihi keputusan ratas,” ucap Zulkifli Hasan.
Ia menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan beras sekaligus mendukung para petani. Semua langkah ini dirancang untuk menjaga agar harga pangan tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat. (Rosita Devi/Mei)
Reporter : Rosita Devi