
Tuban (18/04/2025) – Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Sosial (Kemensos) tengah mempersiapkan 53 lokasi Sekolah Rakyat yang rencananya akan digunakan pada tahun ajaran 2025/2026. Program ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan yang lebih merata, khususnya bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu yang berada di daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa lokasi Sekolah Rakyat ini akan menggunakan fasilitas yang sudah ada seperti gedung milik Kementrian Sosial serta pemerintah provinsi dan kabupaten. Namun, beberapa lokasi akan membutuhkan renovasi dan peningkatan fasilitas agar dapat mendukung kegiatan belajar mengajar.
“53 lokasi ini sudah ada bangunan yang existing. Ada aset-aset yang punya Kemensos, kemudian ada yang punya pemerintah provinsi, kabupaten, kota yang mau kita optimalkan,” ungkap Prasetyo Hadi, dalam rapat koordinasi di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (14/042025), sebagaimana dikutip dari laman resmi Antara News.
Selain itu, Prasetyo juga menekankan meskipun mengoptimalkan bangunan yang sudah ada, tetap diperlukan perbaikan dan penyesuaian fasilitas agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. “Tetapi tentunya di situ butuh perbaikan, butuh renovasi, butuh penambahan fasilitas supaya bisa dipakai untuk kegiatan belajar mengajar,” imbuhnya.
Lebih lanjut pemerintah juga merencanakan pembangunan 147 lokasi Sekolah Rakyat baru pada tahun 2025, dengan target total 200 sekolah yang akan tersebar di seluruh Indonesia. Program ini bertujuan untuk memberikan pendidikan yang lebih merata dan mengurangi kesenjangan antara daerah yang lebih maju dan daerah yang tertinggal.
Dengan hadirnya Sekolah Rakyat ini diharapkan anak-anak yang sebelumnya terhambat oleh biaya pendidikan dapat mengakses pendidikan yang berkualitas dan tanpa terbebani biaya mendukung cita-cita Indonesia Emas 2045 yang mengutamakan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Pemerintah berharap Program Sekolah Rakyat ini dapat membantu menciptakan kesetaraan dalam dunia pendidikan dan memberikan peluang lebih banyak bagi anak-anak Indonesia untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Reporter: Anestasia Appu / Natasya Sahana / Fadhilah