SOLUTIF

Wisata Religi Makam Sunan Bonang, Destinasi Spiritualitas dan Ekonomi Warga Lokal

Lorong Pasar menuju Makam Sunan Bonang ramai pedagang dan peziarah.

SOLUTIF, Tuban – (20 Juni 2025)  Makam Sunan Bonang menjadi salah satu destinasi wisata religi paling ramai di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Setiap harinya, makam salah satu Wali Songo yaitu Sunan Bonang ini dikunjungi oleh ratusan peziarah dari berbagai daerah di Indonesia. Tak hanya menawarkan pengalaman spiritual, kawasan wisata ini juga memberi dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar, terutama para pedagang kaki lima yang menjajakan berbagai barang dagangan.

Area makam Sunan Bonang juga dilengkapi dengan fasilitas umum seperti musala, area parkir luas, pedagang oleh-oleh, serta penjual makanan khas Tuban. Pemerintah daerah pun aktif menjaga kebersihan dan kenyamanan lokasi, sekaligus berupaya meningkatkan daya tarik wisata religi ini.

Kompleks makam terletak di tengah Kota Tuban, tidak jauh dari Alun-alun Tuban dan Masjid Agung. Pengunjung biasanya datang untuk berdoa, berziarah, serta mengenang jasa besar Sunan Bonang dalam menyebarkan Islam di tanah Jawa pada abad ke-15. Suasana religius sangat terasa sejak memasuki area makam. Lantunan salawat, aroma dupa, serta barisan orang yang duduk khusyuk berdoa menjadi pemandangan yang lumrah.

Di sekitar area makam, berjejer rapi lapak-lapak pedagang yang menjual aneka suvenir, makanan, dan perlengkapan ibadah. Salah satu pedagang yang ditemui adalah Irmawati  (40), warga asli Tuban yang sudah berjualan di kawasan tersebut selama lebih dari 12 tahun.

“Alhamdulillah, rezeki saya banyak datang dari peziarah. Saya jualan kerudung, sajadah, tasbih, dan juga air zam-zam. Kalau hari biasa, bisa laku 15 sampai 20 potong. Tapi kalau akhir pekan atau musim liburan, bisa dua kali lipat,” ujar Irmawati saat ditemui di lapaknya, Kamis (19/6).

Selain dampak ekonomi, Irmawati juga mengakui bahwa keberadaan wisata religi ini menambah keberkahan bagi warga sekitar. Ia merasa bangga tinggal di kota yang memiliki warisan sejarah dan spiritual sebesar itu.

Menurut Bapak H. Sofyan, juru kunci makam yang sudah mengabdi lebih dari 20 tahun, jumlah pengunjung terus meningkat setiap tahunnya, terutama saat haul Sunan Bonang.

“Kalau haul bisa sampai puluhan ribu orang yang datang. Kami dari pihak pengelola berusaha menjaga kenyamanan dan kekhusyukan ziarah. Kami juga rutin mengadakan pengajian bersama dan bersih makam setiap minggu,” ungkap H. Sofyan.

Makam Sunan Bonang juga kerap dikunjungi pelajar dan mahasiswa dalam kegiatan studi sejarah atau KKN. Mereka mempelajari peran Wali Songo dalam penyebaran Islam secara damai dan kreatif, salah satunya melalui gamelan dan suluk yang diajarkan Sunan Bonang.

Dengan perpaduan antara nilai religi, sejarah, dan ekonomi, Makam Sunan Bonang bukan hanya tempat berdoa, tapi juga menjadi denyut kehidupan warga Tuban. Bagi banyak orang, berziarah ke makam Sunan Bonang bukan hanya mencari ketenangan batin, tetapi juga menyambung silaturahmi dan keberkahan.

 

Reporter:  Imanda Najwa Kirana Dewi / Erlina Alfira Qurrotu Aini / Siti Fadhilah Nur Ilma

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top