
Lamongan (27/05/2025) – Lahir pada 1 oktober 2002, Defia Oktaviana Nengtias merupakan seorang mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surabaya dengan program studi Manajemen. Dia merupakan mahasiswa aktif yang sangat berprestasi, beberapa prestasi yang pernah dia dapat dalam dunia perkuliahan meliputi, lolos pendanaan PKM kemendikbud pada tahun 2022, lalu pada tahun 2023 dia mendapatkan pendanaan yang mana itu dari 3 PKM, 1 PPK ORMAWA, dan 1 dari P2MW. Lanjut pada 2024 lolos P2MW dan lolos di seleksi KMI Expo hingga mendapatkan kejuaraan Nasional Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Awards Kategori usaha bertumbuh di Kendari Sulawesi Tenggara. Di awal tahun 2025 mengikuti seleksi kejuaraan Internasional Conference on Economic and Bussines (ICEBIZ) yang di selenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA dan mendapatkan Juara 2 dalam kategori Bussines Model Canvas (Service and Trade) dan Juara 2 dalam kategori Call Of Paper & Essay. Dia Juga telah menerbitkan buku dengan judul “Ombak kehidupan“.
Defia Oktaviana Nengtias merupakan anak beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) dimana kemarin pada tahun 2024, dia mendapatkan penghargaan dalam KIP Award kategori Mahasiswa Berprestasi angkatan tahun 2021. Selain mendapatkan penghargaan yang luar biasa tadi, dia juga membuka kelas untuk bimbingan secara online, lalu mengikuti perlombaan esai untuk mengisi waktu luang.
“Cara saya agar dapat menyeimbangkan antara karir dan kuliah adalah dengan menyeimbangkan waktu, yang mana tetep fokus pada perkuliahan, kalo ada waktu luang itu nanti baru di gunakan untuk mencari hal-hal baru yang mana nanti hal-hal baru tersebut dapat melatih diri saya,” ujarnya.
Menurut Defia, sosok yang sangat berpengaruh dalam membentuk karekternya saat ini, untuk yang pertama yaitu dirinya sendiri yang mana itu dia menyukai hal-hal baru dan lingkungan baru, menurutnya lingkungan juga berpengaruh untuk proses seseorang, karena jika seseorang berada di lingkungan yang baik, maka orang tersebut juga akan merasakan kebaikan itu sendiri, apa lagi di kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya untuk mahasiswa yang mendapatkan beasiswa. Entah beasiswa KIP atau beasiswa apapun itu ada pelatihan-pelatihan dan diwajibkan mengikuti berbagai lomba. Hal itulah yang menjadikannya berani untuk mencoba hal baru sehingga membuatnya sampai pada titik saat ini. Selain dari hal di atas dukungan kedua Orang Tua dan keluaraga juga sangat berpengaruh untuk Defia.
Namun, jalan yang ditempuh Defia tidak selalu mulus. Pada tahun 2022, Dia menghadapi kegagalan yang menyebabkannya stres berat, karena merasa mendapatkan tekanan hingga berfikir untuk putus di dunia perkuliahan. Selain itu, kegagalan berulang kali dalam berbagai lomba, meskipun Dia sangat antusias dan berharap mendapatkan hadiah, sering kali mematahkan semangatnya. Namun, justru dari kesulitan-kesulitan inilah sosok Defia menemukan kekuatan dan ketahanan diri, yang pada akhirnya membawanya pada hal-hal baik yang masih Dia rasakan hingga saat ini. Kisahnya adalah bukti nyata bahwa ketekunan dalam menghadapi kesulitan dapat membuka jalan menuju pencapaian yang luar biasa.
Pesan dan kesan untuk anak muda yang ingin mengikuti jejaknya adalah, “jangan mudah putus asa, jangan pernah untuk egois, tetep mencoba hal-hal baru dan siapa tahu dari hal baru tersebut dan dari keterpaksaan-keterpaksaan tersebut, lalu dari lingkungan yang saat ini anda kurang sukai, dari situ kita harus tetap belajar, tetap berjalan dan siapa tahu dari hal itu menjadi hal yang tidak pernah kalian duga, jadi tetap semangat untuk mencoba hal-hal baru, pokoknya jangan sampai berdiam diri,” ujarnya di akhir wawancara.
Reporter: Anjar Sli Julianzani/Khoirul Fatimah/M. Sandy Prakoso