
Tuban – Sembako merupakan kebutuhan pokok yang sangat penting bagi masyarkat sehari-hari. Kenaikan harga sembako kembali menjadi perhatian utama masyarakat Desa Bulujowo. Beberapa jenis sembako yang di jual di pasar Desa Bulujowo, seperti beras, minyak goreng, dan cabai mengalami peningkatan harga yang cukup tinggi dalam beberapa minggu terakhir. Kenaikan harga sembako ini di pengaruhi oleh cuaca yang ekstrim yang menggagu produksi. Kondisi ini tentunya berdampak kepada masyarakat di Desa Bulujowo.
Di pasar Desa Bulujowo harga beras kini mencapai Rp13.000 ribu per kilogram, sedangkan minyak goreng curah di jual dengan harga Rp27.000 ribu per botol aqua besar. Cabai yang biasanya menjadi bahan pokok dalam masakan sehari hari juga mengalami kenaikan harga cabai rawit menjadi Rp100.000 ribu per kilogram cabai merah kriting Rp50.000 ribu per kilogram cabai hijau Rp80.000 ribu per kilogram.
Menurut pedagang kenaikan harga sembako di Desa Bulujowo di sebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah cuaca ekstrim dalam beberapa bulan terakhir. Hujan deras dan cuaca panas yang tiba tiba telah mengganggu produksi pertanian, sehingga pasokan bahan pangan menjadi terbatas. ”sawah sek di tanduri lombok banjir mbak, lomboke mati kabeh mangkane larang” ucap ibu suratmi selaku penjual sembako di pasar Desa Bulujowo artinya “sawah yang di tanami cabai banjir, cabainya mati jadi harga cabai naik.”
Kenaikan harga sembako ini membuat banyak warga terpaksa mengurangi jumlah belanjaan mereka. Bu Yutiah mengungkapkan, ”biasane aku nk tuku beras iku langsung 5 kilo mba, saiki tak kurangi dadi 2 kilo nek entek tuku mba gatau nyetok regane mundak” artinya “biasanya saya membeli beras langsung 5 kilogram mba, sekarang tak kurangi menjadi 2 kilogram kalo beli gapernah nyetok soalnya harganya naik.”
Kondisi serupa juga di alami oleh banyak warga lainnya. Kenaikan harga sembako membuat mereka untuk mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan lain. Warga banyak beralih ke makanan yang lebih murah namum kurang bergizi.
Reporter : Rifqatun Anjainah