
Tuban – Sebagai upaya untuk meningkatkan kolaborasi antara dunia akademik dan kemandirian pangan, Unirow Tuban mendatangkan Direktur Panganan dan Pertanian Kementerian PPN/Bappenas. Sabtu, 30 Agustus 2025.
Kehadiran Jarot Indarto, S.P., M.T., M.Sc., Ph.D tersebut bertepatan dengan dilaksanakannya Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat ke 10.
SNasPPM X yang terpusat di Aula Lantai 2 Gedung Rektorat kampus setempat juga dihadiri oleh Luky Praditya,S.T., M.Eng dan Prof. Dr. Suryani, M.Pd.
Selain itu, juga turut hadir Ketua dan Pengawas PPLP-PT PGRI Tuban, Rektor, Mitra Dunia Usaha dan Industri juga Civitas Akademika Unirow.
Dalam Seminar tahun 2025 ini, Unirow mengusung tema ” Transformasi Pendidikan Tinggi Melalui Kampus Berdampak Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Dan Kemandirian Pangan”.
Menurut Rektor Unirow, Dr. Warli, M.Pd, dengan mengusung tema yang bersinggungan antara dunia pendidikan dan ketahanan pangan adalah relate dengan kondisi Indonesia saat ini.
“selain pendidikan kita butuh kemandirian pangan untuk mengentaskan kemiskinan” ucap Pak Rektor.
Sejalan dengan Rektor, Direktur Panganan dan Pertanian Kementerian PPN/Bappenas, Jarot Indarto, S.P., M.T., M.Sc., Ph.D, mengatakan isu ketahanan pangan merupakan isu setrategis nasional yang sejalan dengan program pemerintah. Baik rencana pembangunan jangka panjang, menengah dan rencana kerja pemerintah.
Beliau meminta kepada dunia pendidikan, khususnya Unirow untuk memainkan peran penting dalam mendukung tercapainya Rencana Pembangunan Nasional.
Baginya, posisi Unirow saat ini sangat setrategis, baik dalam bidang pendidikan Maupun ketahanan pangan.
Menurutnya, Unirow layak untuk menjadi mitra kolaborasi pemerintah daerah.
“Karena di pemda juga butuh pendampingan dan asistensi dari perguruan tinggi, harus tau di Tuban target kecukupan pangan berapa, petaninya berapa. Karena di daerah sekarang sedang menunggu pendampingan asistensi” ucap pak Jarot.
Lebih jauh lagi, beliau juga mengajak mahasiswa Unirow untuk melalukan magang di Kementerian PPN/BAPPENAS
Dalam kesempatan yang sama Ilmuan Dan Eks Koordinator Fasilitasi Riset Dan Inovasi Daerah BRIN, Luky Praditya,S.T., M.Eng mengatakan indek daya saing Tuban perlu ditingkatkan.
menyoroti indeks daya saing Kabupaten Tuban dalam bidang pendidikan yang masih berada di angka 3,37, tertinggal dari Magetan dengan skor 3,78. Menurutnya, hal itu bisa ditingkatkan dengan pemutakhiran data kependudukan.
Selain itu, Prof. Dr. Suryani, M.Pd Pakar Pendidikan Dan Kaprodi S3 Dikdas FIP Universitas Negeri Surabaya menilai, pemerataan pendidikan Kabupaten Tuban memang sudah cukup baik. Tuban sudah tidak ada salah satu dari 3 indikator kesenjangan kualitas pendidikan.
“pendidikan di Tuban sudah baik, tidak ada masalah untuk infrastruktur, tenaga kependidikan dan digitalisasi. Internet sudah masuk di mana-mana” tutup Prof Suryani.
Dalam seminar yang diikuti oleh 200 pemakalah dari dosen, mahasiswa, dan umum merupakan kegiatan tahunan dalam rangka menghimpun dan mendesiminasikan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.