
SOLUTIF (11/7/2025) – Dalam era serba cepat seperti sekarang, banyak orang—terutama generasi muda—mengalami kecenderungan untuk berpikir berlebihan atau overthinking. Pikiran yang berputar-putar, khawatir akan hal-hal yang belum tentu terjadi, hingga merasa gagal karena membandingkan diri dengan orang lain, bisa membuat mental kelelahan. Jika dibiarkan, overthinking dapat memengaruhi tidur, produktivitas, dan bahkan kesehatan fisik.
Berikut lima langkah praktis yang dapat dilakukan untuk menenangkan diri saat overthinking mulai mengganggu:
- Sadari dan Akui Pikiran Anda
Langkah pertama untuk menenangkan pikiran adalah dengan menyadari bahwa Anda sedang overthinking. Jangan mengabaikannya, tetapi akui dengan tenang bahwa saat ini Anda sedang merasa cemas. Kesadaran ini akan membantu mengendalikan reaksi emosional yang muncul.
- Alihkan Fokus ke Aktivitas Fisik Ringan
Melakukan aktivitas fisik seperti berjalan kaki, merapikan kamar, atau sekadar mencuci piring dapat membantu mengalihkan pikiran. Gerakan tubuh merangsang hormon endorfin yang berfungsi menenangkan suasana hati dan membuat tubuh terasa lebih ringan.
- Tuliskan Apa yang Ada di Pikiran Anda
Menulis adalah cara yang sangat efektif untuk melepaskan beban pikiran. Catat apa yang sedang Anda rasakan, kekhawatiran yang muncul, dan hal-hal yang membuat Anda takut. Dengan menuliskannya, otak tidak lagi perlu “menyimpan” semuanya sendiri, sehingga terasa lebih lega.
- Latihan Pernapasan atau Meditasi Singkat
Tarik napas dalam selama empat detik, tahan selama empat detik, lalu hembuskan perlahan selama enam detik. Ulangi selama beberapa menit. Latihan ini membantu menenangkan sistem saraf dan memperlambat detak jantung, terutama saat pikiran sedang kacau.
- Batasi Konsumsi Media Sosial
Tanpa disadari, media sosial bisa memicu overthinking, terutama ketika kita terus membandingkan hidup kita dengan orang lain. Ambil jeda digital—meski hanya 1 jam—untuk memberi ruang pada pikiran sendiri. Gunakan waktu tersebut untuk kegiatan yang lebih membumi, seperti membaca buku atau menyiram tanaman.
Ingat, overthinking bukan tanda bahwa Anda lemah. Itu hanyalah respons alami tubuh terhadap tekanan yang belum tersalurkan dengan baik. Memberi waktu untuk diri sendiri, berbicara dengan orang yang dipercaya, atau sekadar menarik napas dalam-dalam, bisa menjadi langkah sederhana yang berdampak besar.Jika overthinking sudah terasa mengganggu keseharian, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Konsultasi dengan psikolog atau konselor bukan tanda kelemahan, melainkan bentuk keberanian untuk mengenali dan merawat kesehatan mental. Selain itu, penting juga menjaga pola hidup sehat seperti makan bergizi, olahraga ringan, serta tidur cukup agar tubuh dan pikiran tetap seimbang.
Mulailah dengan langkah kecil dan konsisten. Setiap usaha untuk mengenali diri sendiri adalah bagian dari proses menuju ketenangan batin. Ingat, Anda tidak sendirian—dan perasaan cemas yang datang sesekali adalah hal yang manusiawi.
Reporter: Anestasia Appu / M. Sandy Prakoso / Siti Fadhilah Nur Ilma