SOLUTIF

Tambang Batu Bata Putih : Antara Kemajuan Ekonomi dan Kerusakan Lingkungan

Suasana tambang batu bata putih pada siang hari

Tuban (29/04/2025) –Tambang batu bata putih merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang penting di Desa Layut, Kecamatan Palang, namun juga memiliki dampak lingkungan dan sosial yang signifikan. Sebagai salah satu bahan utama dalam pembuatan rumah, batu bata putih menjadi komoditas yang sangat dibutuhkan. Namun, proses penambangan dan pengolahan batu bata putih juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan gangguan sosial pada masyarakat sekitar. Masyarakat banyak yang berpendapat bahwa tambang batu bata putih dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan, namun juga perlu diimbangi dengan pengelolaan lingkungan yang baik dan tanggung jawab sosial yang tinggi.

“Tanpa adanya tambang batu bata putih saya yang pekerjaannya sebagai buruh tani gak bakalan memiliki penghasilan harian, jadi dengan adanya tambang ini sangat membantu ekonomi keluarga saya,” Ujar Sugeng, salah satu pekerja di tambang batu kapur.

Tak dapat dipungkiri, industri batu bata putih telah menjadi denyut nadi perekonomian sebagian warga Desa Layut. Testimoni Sugeng, seorang pekerja tambang yang sebelumnya berprofesi sebagai buruh tani, adalah bukti nyata bagaimana tambang ini membuka pintu rezeki bagi keluarga. Penghasilan harian dari bekerja di tambang memberikan harapan baru, menggantikan ketidakpastian upah di sektor pertanian. Lebih dari itu, keberadaan tambang juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal, mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan daya beli. Pemerintah daerah pun turut merasakan dampaknya melalui pajak dan royalti yang dapat dialokasikan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat yang lebih luas.

Tambang bata putih menawarkan banyak manfaat, tetapi kegiatan ini juga memiliki dampak negatif pada lingkungan. Penambangan dapat merusak bentuk alami lahan itu, menghancurkan habitat seumur hidup, dan mengurangi keanekaragaman hayati. Selain itu, proses penambangan dan pengolahan batu kapur sering menghasilkan debu dan gas yang mencemari udara. Tak hanya itu, tanah di sekitar area pertambangan dapat rusak, mengalami erosi, kehilangan struktur alami dan mengurangi kualitas lahan.

“Setiap musim kemarau rumah saya selalu dipenuhi oleh debu dari tambang batu kapur sampai-sampai saya lebih dari 3 kali nyapu, baik di dalam rumah maupun di teras rumah,” ujar Dela warga sekitar tambang batu kapur

Di setiap kebaikan pasti ada sisi buruknya juga, seperti halnya tambang batu bata putih tersebut selain bisa membantu ekonomi warga sekitar tambang tersebut juga bisa berdampak negatif bagi warga sekitar

Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan tambang yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, agar polusi yang diciptakan dari tambang tersebut tidak mengganggu kesehatan warga sekitar. Bukan hanya kesehatan saja, karena adanya tambang tersebut warga sekitar juga was-was akan adanya longsor diakibatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

 

Reporter Zumrotun Muayyadah Zesika / Anjar Sli Julianzani / S. Fadhilah N. I.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top