
SOLUTIF – Pemerintah Kabupaten Tuban secara resmi membuka kembali Taman Hutan Kota Abhipraya yang terletak di Jalan Pahlawan, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Tuban. Pembukaan taman ini dipimpin langsung oleh Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky pada akhir tahun 2024. Taman ini dibuka setiap hari untuk siapa saja yang ingin menikmati suasana hijau, berolahraga, atau mengajak keluarga berwisata edukatif di tengah kota. Proyek revitalisasi taman ini dilakukan karena kebutuhan masyarakat akan ruang terbuka yang nyaman, aman, dan ramah anak semakin meningkat. (11/7/2025)
Antusiasme warga pun terlihat sejak awal taman dibuka. Banyak keluarga datang di pagi dan sore hari untuk berjalan santai, bermain, atau sekadar duduk menikmati udara segar. Nur Aisyah (45), warga Kecamatan Tuban, mengaku senang karena kini memiliki ruang publik seperti ini di kotanya.
“Anak-anak jadi punya tempat bermain yang aman. Saya juga bisa ajak keluarga olahraga pagi di sini. Udara sejuk, suasana tenang, dan semuanya gratis. Ini kemajuan besar buat Tuban,” ujar Nur Aisyah.
Kini, Taman Abhipraya menjadi salah satu ikon baru kota Tuban yang menggabungkan unsur rekreasi, edukasi, dan estetika. Taman ini tidak hanya menghadirkan pepohonan rindang dan taman bunga yang tertata rapi, tetapi juga dilengkapi berbagai fasilitas publik seperti taman bermain anak, jembatan gantung, area jalan kaki, musala, serta kursi-kursi taman untuk bersantai. Keunikan lainnya adalah keberadaan pesawat tempur “Nomad” di tengah taman, yang kini menjadi spot foto favorit sekaligus media edukasi sejarah bagi anak-anak dan pengunjung umum.
Tak hanya untuk rekreasi, taman ini juga dimanfaatkan sebagai sarana edukasi oleh berbagai sekolah dan komunitas. Beberapa guru mulai menjadikan Taman Abhipraya sebagai lokasi outing class karena lingkungannya mendukung pembelajaran aktif dan menyenangkan di luar kelas. Agus Didik (50), guru SD di Tuban, juga menyampaikan pengalamannya.
“Kami pernah ajak siswa ke sini untuk mengenal lingkungan dan belajar tentang transportasi udara lewat pesawat yang dipajang. Anak-anak sangat antusias. Ini cara belajar yang menyenangkan,” ungkap Agus Didik.
Bahkan, komunitas-komunitas lokal seperti pecinta alam, seniman, hingga relawan lingkungan juga sering memanfaatkan taman ini sebagai tempat diskusi terbuka, pelatihan daur ulang, hingga pertunjukan seni kecil-kecilan.
Namun, di balik suasana yang asri, masih ada tantangan dalam pengelolaan taman. Beberapa pengunjung mengeluhkan soal sampah yang dibuang sembarangan dan tanaman yang dirusak. Meski petugas kebersihan rutin bekerja, kesadaran pengunjung masih menjadi tantangan utama.
Menanggapi hal itu, salah satu petugas taman, Lilik, mengatakan bahwa pihak pengelola terus berupaya menjaga kebersihan dan keamanan taman.
“Kami rutin bersihkan taman tiap hari dan selalu siaga. Tapi kami juga imbau pengunjung agar ikut menjaga, karena ini tempat milik bersama,” jelas Lilik.
Pemerintah Kabupaten Tuban pun berencana menambah fasilitas taman, seperti perpustakaan mini, toilet ramah difabel, dan area parkir yang lebih luas agar pengunjung semakin nyaman. Dengan kerja sama semua pihak, diharapkan taman ini bisa terus berkembang menjadi ruang publik unggulan.
Dengan suasana yang sejuk, fasilitas ramah keluarga, serta nilai edukatif yang tinggi, Taman Abhipraya layak disebut sebagai ikon baru kebanggaan warga Tuban. Tidak hanya menjadi paru-paru kota, taman ini juga menjadi tempat berkumpul, belajar, dan membangun kebersamaan antargenerasi.
Reporter: Imanda Najwa Kirana Dewi / Erlina Alfira Qurrotu Aini / Siti Fadhilah Nur Ilma