SOLUTIF

Susi Pudjiastuti: Perempuan Berani di Pusaran Laut dan Kebijakan

Foto Susi Pudjiastuti mengibarkan bendera Merah Putih di laut

Tuban, 23 Mei 2025 – Susi Pudjiastuti, perempuan kelahiran Pangandaran, Jawa Barat, pada 15 Januari 1965, dikenal luas sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia periode 2014–2019. Beliau menjadi sorotan nasional dan internasional berkat kebijakan-kebijakan berani dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia dan memberantas praktik ilegal fishing. Susi Pudjiastuti merupakan sosok unik di kabinet, latar belakangnya sebagai pengusaha di bidang perikanan dan transportasi udara membuatnya berbeda dari mayoritas pejabat negara. Beliau mendirikan Susi Air, maskapai yang melayani penerbangan ke wilayah terpencil, dan memulai usaha pengolahan hasil laut sejak usia muda. Tanpa gelar sarjana, namun dengan pengalaman nyata, Susi membuktikan bahwa keberanian, ketekunan, dan integritas bisa menjadikannya pemimpin nasional yang dihormati.

“Bu Susi menunjukkan bahwa pendekatan berbasis data dan pemahaman lapangan bisa jauh lebih kuat dibanding teori semata,” ujar Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., Rektor Universitas Hasanuddin yang juga dikenal sebagai pakar ekologi kelautan, seperti dikutip dari Kompas.com.

Beliau menambahkan bahwa, kebijakan Susi Pudjiastuti telah membantu memulihkan ekosistem laut yang rusak akibat aktivitas penangkapan ikan ilegal dan destruktif. Selama masa jabatannya, Susi Pudjiastuti menerapkan kebijakan penenggelaman kapal asing pencuri ikan, yang dilaporkan oleh Detik.com sebagai salah satu kebijakan paling tegas dalam sejarah Kementerian Kelautan dan Perikanan. Lebih dari 500 kapal ilegal ditindak, dan praktik ilegal fishing menurun drastis. Beliau juga melarang penggunaan alat tangkap yang dapat merusak ekosistem seperti cantrang dan memberlakukan moratorium kapal eks-asing. Meski sempat ditentang oleh sebagian pelaku industri, langkah Susi Pudjiastuti mendapat dukungan kuat dari kalangan akademisi.

“Kita butuh pemimpin yang punya visi jauh ke depan. Bu Susi melihat laut sebagai masa depan bangsa, bukan sekadar sumber ekonomi sesaat,” ungkap Ir. Mochammad Amin Alamsjah, M.Si., Ph.D., Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Airlangga, seperti dilaporkan oleh Liputan6.com.

Dukungan juga datang dari nelayan lokal. “Sebelum Bu Susi, kami takut melaut karena banyak kapal asing. Sekarang laut jadi lebih aman,” ucap HM Arsyad, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sulawesi Selatan, dalam wawancara yang dimuat IDN Times.

Susi Pudjiastuti juga dikenal sebagai aktivis lingkungan laut. Beliau gencar menolak reklamasi yang merusak pesisir dan terus mengampanyekan pengurangan sampah plastik di laut. Menurut laporan Tempo.co, Susi Pudjiastuti aktif dalam gerakan Pandulaut dan kampanye bersih pantai di berbagai daerah. Gaya kepemimpinannya yang tegas dan lugas menjadikan Susi Pudjiastuti sosok yang disegani, baik di dalam maupun luar negeri. Beliau tidak segan mengkritik birokrasi yang lamban dan tampil beda dari pejabat pada umumnya.

“Susi adalah simbol diplomasi maritim yang lugas. Beliau membuat dunia tahu bahwa laut Indonesia bukan wilayah bebas eksploitasi,” kata Zaki Mubarak, Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Kelautan dan Perikanan, seperti dikutip dari The Jakarta Post.

Meskipun kini tidak lagi menjabat sebagai menteri, nama Susi Pudjiastuti tetap menjadi ikon perlindungan laut Indonesia. Republika.co.id mencatat bahwa Beliau masih aktif menjadi pembicara di berbagai forum internasional seperti World Oceans Day dan konferensi maritim dunia. Beliau juga terus menjalankan bisnisnya dan menginspirasi generasi muda dengan gaya kepemimpinan yang berani, jujur, dan membumi.

 

Reporter : Imanda Najwa Kirana Dewi / Khoirul Fatimah/M. Sandy Prakoso

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top