
TUBAN- Lawang Sewu merupakan salah satu destinasi wisata bersejarah yang dikenal sebagai salah satu ikon di Kota Semarang yang sarat dengan kisah mistis dan nilai sejarah. Lokasi Lawang Sewu ini berada di sekitar kawasan Tugu Muda, Semarang. Nama “Lawang Sewu” yang berarti “Seribu Pintu” dalam bahasa Jawa, berasal dari banyaknya pintu dan jendela yang menghias bangunan ini. Banyaknya pintu ini sengaja di dibuat dengan tujuan agar sirkulasi udara di dalam gedung dapat tetap terjaga.
Mengutip dari situs visitjawatengah.jatengprov.go.id, sejarah wisata Lawang Sewu bermula pada masa kolonial Belanda. Dulunya bangunan Lawang Sewu digunakan sebagai Kantor Pusat Administrasi Kereta Api Swasta. Namun, saat Jepang menduduki Indonesia pada Perang Dunia II, tempat ini berubah fungsi menjadi penjara bawah tanah.
Banyaknya tahanan yang disiksa dan dieksekusi di dalam bangunan Lawang Sewu ini, menambah nuansa kelam pada sejarah wisata Lawang Sewu. Beberapa tahun silam, bangunan ini juga dikenal sebagai tempat yang menyeramkan dan berhantu sehingga dianggap sebagai tempat mistis.
Setelah kemerdekaan, gedung ini sempat digunakan oleh PT Kereta Api Indonesia. Hingga pada akhirnya gedung ini di alih fungsikan menjadi tempat wisata dan museum yang dapat dikunjungi oleh masyarakat umum.
Selain nilai sejarahnya, Lawang Sewu juga terkenal karena cerita mistis yang menyelimutinya. Beberapa pengunjung dan warga sekitar sering melaporkan melihat penampakan hantu, salah satunya sosok noni Belanda yang konon sering muncul di koridor gedung. Tak hanya itu, aroma anyir darah yang tiba-tiba muncul di beberapa sudut bangunan juga menambah suasana menyeramkan di tempat ini.
Sementara, di ruang bawah tanah, ada juga kisah tentang bayangan bermata hijau yang kerap terlihat mendekati pengunjung. Namun dalam beberapa tahun ini, ruang bawah tanah tersebut ditutup oleh pengelola Lawang Sewu untuk alasan keamanan.
Reporter : Zumrotun Muayyadah Zesika / Sheilatul Uftavia