
Tuban (10/03/2025) – Tagar #kaburajadulu belakangan ini ramai berseliweran di media sosial, khususnya di platform X (dulu Twitter) dan Tiktok. Tagar ini menjadi simbol protes terhadap keadaan negara indonesia dan keinginan sebagian masyarakat untuk mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri. Namun, apakah ini sekedar refleksi kekecewaan, atau justru semangat untuk mencari peluang yang lebih luas?.
Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi munculnya fenomena ini. Pertama, masalah ekonomi. Kesulitan mencari pekerjaan yang layak, upah yang tidak sesuai, dan biaya hidup yang terus meningkat menjadi pendorong utama. Kedua, masalah sosial dan politik. Ketidakadilan, dan juga korupsi yang terjadi di berbagai aspek negara, serta kurangnya kebebasan berekspresi juga menjadi alasan bagi sebagian orang untuk mencari kehidupan yang lebih baik di negara lain.
Namun, fenomena #kaburajadulu tidak bisa hanya dilihat sebagai bentuk kekecewaan. Ada juga semangat untuk mencari peluang yang lebih luas. Globalisasi membuka kesempatan bagi siapa saja untuk bekerja dan berkarier di negara lain, contoh kecil saja seperti Jepang yang kini mulai kekurangan populasi SDM. Banyak anak muda Indonesia yang memiliki potensi dan keterampilan tinggi, namun merasa tidak mendapatkan kesempatan yang cukup di dalam negeri. Mereka melihat negara lain sebagai tempat untuk mengembangkan diri dan meraih impian. Seperti tanggapan Hotman Paris saat acara HOTROOM Metro Tv, “Hastag #KaburAjaDulu sangat viral, maksudnya agar para tenaga kerja kabur mencari kerja ke luar negeri, tapi bukankah keluar negeri mencari pekerjaan banyak positifnya, Hotman tahun 1988 dikirim ke Australia, bekerja di kantor pengacara terbesar di Australia, dengan 700 pengacara disitulah saya menjadi pengacara internasional, pulang ke Jakarta sudah menunggu mercedes benz terbaru, dan sekarang garasi saya penuh dengan lamborgini, itulah hasil dari ke luar negri, jadi kabur aja dulu tidak selalu bersifat negatif”.
Tentu saja, pindah ke negara lain bukanlah keputusan yang mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti perbedaan bahasa, budaya, dan sistem hukum, selain itu tantangan lain adalah sulitnya fasilitas dan wadah dari negara bagi mereka yang ingin keluar negeri. Namun, bagi mereka yang memiliki tekad dan persiapan yang matang, ini bisa menjadi peluang emas untuk meraih kehidupan yang lebih baik.
Pemerintah perlu menyikapi fenomena ini dengan bijak. Di satu sisi, pemerintah perlu berbenah diri untuk menciptakan kondisi yang lebih baik bagi masyarakat. Di sisi lain, pemerintah juga perlu memfasilitasi mereka yang ingin mencari peluang di luar negeri. Pemerintah bisa memberikan informasi dan pelatihan yang dibutuhkan, serta menjalin kerja sama dengan negara lain untuk membuka lapangan kerja bagi warga negara Indonesia.
Reporter: Muhammad Syahroni / Nofiana