
Tuban, (20/06/2025) – Dalam rangka mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Dr. Sri Gunani Partiwi, selaku Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, bersama jajaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), merancang program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Salah satu variannya, IISMA Edisi Vokasi, diluncurkan sejak 2021 dan terus dikembangkan hingga saat ini sebagai program unggulan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi global mahasiswa vokasi melalui pembelajaran lintas budaya dan kurikulum internasional diberbagai perguruan tinggi luar negeri.
Program ini memungkinkan mahasiswa program sarjana semester 4 sampai semester 7 di perguruan tinggi di lingkungan Ditjen Dikti Kemdiktisaintek yang memenuhi syarat untuk belajar selama satu semester di perguruan tinggi terkemuka di luar negeri. Program IISMA Edisi Vokasi untuk jenjang Diploma 3 (D3) dan Diploma 4 (D4) memberikan kesempatan emas bagi mahasiswa vokasi Indonesia untuk menimba ilmu dan pengalaman internasional di berbagai perguruan tinggi terkemuka di dunia.
Tahun ini, program IISMA Vokasi D3 dan D4 memasuki tahun ketiga pelaksanaannya, dengan jumlah peserta yang terus meningkat. Mahasiswa D3 dan D4 dari berbagai politeknik dan perguruan tinggi vokasi di seluruh Indonesia telah melewati seleksi ketat untuk dapat mengikuti perkuliahan selama satu semester di institusi pendidikan mitra luar negeri, seperti di Eropa, Asia, hingga Australia.
Program IISMA Vokasi dibuka untuk mahasiswa aktif yang sedang menempuh pendidikan di semester 4 bagi mahasiswa Diploma 3 (D3) dan di semester 4 atau 6 bagi mahasiswa Diploma 4 (D4). Adapun persyaratan mengikuti program IISMA Vokasi meliputi:
- Indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 3.0, yang dibuktikan dengan transkrip akademik terbaru.
- Warga Negara Indonesia (WNI)
- Kemampuan bahasa Inggris: TOEFL IBT = 60, IELTS = 6.0, Duolingo = 95 dan TOEIC = 605.
- Dinominasikan oleh perguruan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi (PTPPV) asal.
Sebagai catatan untuk mahasiswa yang akan mendaftar agar melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan Ketua Program Studi (Kaprodi) bahwa Kaprodi bersedia mengkonversi mata kuliah.
Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Dr. Sri Gunani Partiwi, menyatakan bahwa IISMA Vokasi D3 dan D4 tidak hanya memberikan mahasiswa akses terhadap pendidikan berkualitas global, tetapi juga membekali mereka dengan soft skills dan kemampuan adaptasi yang dibutuhkan di dunia kerja internasional.
“Program ini memperluas wawasan mahasiswa dan mempersiapkan mereka menjadi tenaga kerja unggul yang siap bersaing di pasar global,” ujar Sri Gunani dalam konferensi pers virtual. Dikutip dari laman Instagram @kemdikbud.ri, Rabu (18/6).
Selain kegiatan akademik, peserta IISMA juga mengikuti program pengembangan karakter, pelatihan bahasa, dan kegiatan sosial budaya di negara tujuan. Hal ini diharapkan mampu membentuk lulusan vokasi yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memiliki daya saing internasional.
Dengan semangat Merdeka Belajar, program IISMA Edisi Vokasi terus menunjukkan komitmennya dalam menjembatani pendidikan vokasi Indonesia dengan dunia internasional, membuka cakrawala baru bagi mahasiswa untuk meraih masa depan yang lebih gemilang.
Reporter: Dea Catur Wahyu Ambarwati/ Erlina Alfira Qurrotu Aini / Sheilatul Uftavia