Potret Nuri Fasyah pada saat tanding ikut Persik Kediri
TUBAN – Nuri Fasya adalah Pria berusia 24 tahun yang berasal dari Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Nuri Fasya lahir pada tanggal 23 Januari 1999, ia lebih dikenal dengan panggilan Blek, pemain yang berposisi sebagai bek kanan/kiri tersebut saat ini menjadi pemain sepak bola di klub profesional liga 1 yakni Persik Kediri. Sebelum menjadi bagian dari klub Persik ada banyak rintangan-rintangan yang dia lalui hingga bisa sampai di titik ini.
Pada saat berusia 18 tahun awal mulai bergabung dengan klub sepak bola. Pada usianya saat itu ia mengawali karirnya bergabung dengan Persibo Bojonegoro dan menjadi salah satu pemain penting yang mengantarkan Persibo ke putaran final di Liga 3 Jawa Timur tahun 2017. Setelah itu pada tahun 2018 ia melanjutkan karirnya ke 757 Kepri Jaya, lalu tahun 2019 bergabung dengan tim Perseru Serui, saat itu ia berkesempatan tampil di Piala Presiden tidak lama kemudian ia langsung bergabung dengan PSID Jombang.
Lanjut pada tahun 2020 ia juga pernah memperkuat posisinya di PSG Gresik, tetapi pada saat itu liga sempat terhentikan karena Covid-19. Akhirnya setelah berhenti lama, tahun 2021 liga kembali dilanjutkan melainkan tanpa supporter, pemain asal Tuban ini bergabung dengan AHHA PS Pati. Kemudian, tahun 2022 karirnya mulai melambung dan lebih percaya diri saat bergabung dengan FC Bekasi City. Selain itu performanya juga apik. Namun, tiba-tiba Liga 2 ini dihentikan lagi karena Tragedi Kanjuruhan dan akhirnya dia dipercaya untuk kontrak dengan Persebaya di Liga 1 menggantikan Koko Ari.
Lanjut di 2023 Nuri Fasya mendapat kontrak dari Persebaya selama 1 tahun,tetapi tidak sampai 1 tahun hanya setengah musim Nuri Fasya sudah berhenti dari Persebaya dan melanjutkan Perjalanan karirnya di Persik Kediri Dari 2023- sekarang.
Dalam dunia sepak bola, cerita kesuksesan seringkali diwarnai dengan perjalanan panjang penuh perjuangan. Tak sedikit pemain yang datang dari keluarga kurang mampu namun berhasil mengukir prestasi di level tertinggi. Salah satu contoh inspiratif adalah cerita tentang Nuri Fasya,seorang pemain muda yang kini bersinar di Liga 1 Persik Kediri.
Lahir dan dibesarkan di sebuah desa kecil di daerah pedesaan di Jawa Timur, Nuri Fasya tumbuh dalam kondisi yang serba terbatas. Keluarga yang hidup dari hasil servis elektronik membuat Nuri Fasya harus belajar mandiri sejak kecil. ” Dulu ketika saya ingin membeli sepatu bola saya harus berjualan buah belimbing dan juga menjual rongsokan agar tetap biar bermain bola,” ucap Nuri Fasya.
Perjalanan Nuri Fasya menjadi bukti bahwa sepak bola tidak hanya soal bakat, tetapi juga tentang tekad, kerja keras, dan kesempatan yang datang meskipun berasal dari keluarga yang tidak mampu. Semangat juangnya menginspirasi banyak anak muda di Indonesia untuk tidak menyerah dalam mengejar impian mereka, meskipun terkadang dunia di luar mereka terasa penuh dengan tantangan. (Nur Abbel Elyza Putri/Mei)
Reporter : Nur Abbel Elyza Putri