SOLUTIF

Mengenang Profil Gustiwiw, Musisi Jenaka Pencipta Genre “Endikup” yang Warisannya Terus Hidup

Foto diambil dari akun Instagram @gustiwiw

Tuban, (01/07/2025) — Dunia musik Indonesia tengah berduka. Musisi muda berbakat, Gusti Irwan Wibowo, yang dikenal luas dengan nama panggung Gustiwiw, meninggal dunia secara mendadak pada Sabtu, (15/06/2025). Ia wafat pada usia 25 tahun, akibat serangan jantung setelah terjatuh di kamar mandi saat menginap di sebuah vila di kawasan Lembang, Bandung. Kabar ini langsung mengejutkan banyak pihak, terutama para penggemar dan rekan seprofesinya di industri musik.

Gustiwiw lahir di Bekasi, Jawa Barat, pada 28 November 1999. Sejak remaja, ia telah menunjukkan minat besar terhadap dunia musik. Ia menempuh pendidikan musik di SMK Musik Perguruan Cikini dan sempat melanjutkan ke Universitas Negeri Jakarta, mengambil program studi Pendidikan Seni Musik. Di masa kuliahnya, Gusti aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan paduan suara kampus. Namun, pada tahun 2023, ia memutuskan untuk berhenti kuliah demi berfokus penuh pada karier musik profesionalnya.

Dalam wawancaranya bersama Kumparan (2025), Gustiwiw menyebut bahwa masa-masa kuliah dan pekerjaan di agensi kreatif sangat berpengaruh terhadap pembentukan visinya. “Gue belajar musik dari kecil, tapi justru berkembang pas kerja di agensi. Di situ gue belajar produksi, ngatur waktu, dan bikin karya yang matang,” ujarnya dikutip dari KumparanHits, (15/06/2025).

Karier musik Gustiwiw dimulai secara serius pada tahun 2018 melalui single perdananya yang berjudul “Pertanyaan”. Seiring perjalanan waktu, ia menciptakan dan memopulerkan genre musik baru yang diberinya nama Endikup, singkatan dari “Enak di Kuping”. Genre ini merupakan perpaduan unik antara musik pop, dangdut, dan Melayu dengan aransemen modern serta lirik-lirik jenaka. Karakteristik khas inilah yang membuat karya-karyanya begitu mudah diterima dan disukai oleh masyarakat luas.

Dalam podcast SUAR DIALOG #26, Gustiwiw menjelaskan filosofi sederhana namun jujur di balik karyanya. “Gue bikin lagu itu nggak pernah niat biar viral, tapi biar lucu dan bisa relate sama temen-temen.” Ia juga menambahkan, “Orang kita kan sukanya yang ringan-ringan, tapi bukan berarti murahan. Nah, ‘Endikup’ itu enak didengar tapi tetap niat produksinya.” dikutip dari YouTube SUAR DIALOG, (24/10/2024).

Gustiwiw merilis EP Platonis pada tahun 2020 dan kemudian meluncurkan album penuh bertajuk “Duh Gusti” pada 2023. Ia juga melahirkan sejumlah lagu hits seperti Padahal Ada Teknologi, Benalu, Hai Kamu, dan Rumah Impian. Di tahun terakhir hidupnya, ia sempat merilis single enerjik Icik Icik Bum Bum yang viral di TikTok berkat irama lucu dan koreografi jenaka.

Tak hanya sebagai penyanyi dan penulis lagu, Gustiwiw juga dikenal sebagai produser musik yang andal. Ia terlibat dalam produksi lagu sejumlah musisi terkenal, seperti Ardhito Pramono (Wijayakusuma, Daun Surgawi), Nadin Amizah (Berpayung Tuhan), dan Raisa (It’s Okay Not to Be Okay). Karya-karya ini membuktikan kemampuannya meracik suara dan pesan yang kuat dalam berbagai gaya musik.

Dalam wawancara yang dirilis hanya dua minggu sebelum kepergiannya, Gustiwiw menunjukkan betapa ia terus belajar dan menggali. “Gua sebenernya baru tahun ini dengerin lagu Dewa, baru ngulik loh. Karena dilatihnya kalau mau nyari, mau belajar, carinya itu sampai ke akar-akarnya dulu, baru ke yang lainnya,” ujarnya kepada KapanLagi (5/6/2025).

Selain bermusik, ia juga aktif sebagai konten kreator dan penyiar. Gustiwiw pernah menjadi penyiar di Gen FM serta tampil di berbagai podcast dan kanal YouTube seperti Kedubes Bekasi dan Trick Room bersama Nehru Rindra. Ia kerap memadukan humor absurd dengan kritik sosial ringan. Salah satu video parodinya Innalillahi Aaliyah bahkan menjadi viral di media sosial.

Wawasan dan selera humornya menjadikan Gustiwiw sosok yang disukai oleh berbagai kalangan. Pasca kabar wafatnya tersebar, media sosial dibanjiri ucapan duka dari para penggemar dan musisi Tanah Air. Sejumlah konser mini digelar sebagai bentuk penghormatan. Lagu-lagunya diputar ulang di berbagai platform, membuktikan bahwa karya Gustiwiw tetap hidup di hati para pendengarnya.

Meski ia mengembuskan napas terakhir pada usia yang masih muda, warisan musik Gustiwiw telah memberi warna baru bagi industri musik Indonesia. Lewat keberanian bereksperimen, selera jenaka, dan karya-karya penuh orisinalitas, ia membuktikan bahwa musik bisa menjadi media ekspresi yang menyenangkan sekaligus bermakna. Nama Gustiwiw akan terus dikenang sebagai pelopor genre Endikup dan simbol kreativitas tanpa batas.

 

Reporter: Muhammad Syahroni/ Silva Ayu Triani/ Sheilatul Uftavia

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top