Tuban – Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi, seorang ulama penyebar agama Islam generasi awal di tanah Jawa, diperkirakan datang ke Jawa tepatnya di Pelabuhan Tuban, Jawa Timur, pada tahun 1440 M atas undangan Raja Majapahit yang menikahi adik istrinya, Dewi Dwarawati. Beliau berasal dari negeri Samarkand, Asia Tengah.
Ayah dari Sunan Ampel Surabaya dan kakek dari Sunan Bonang dan Sunan Drajat ini menyebarkan agama Islam dengan menggunakan pendekatan seni budaya dan wayang kulit sebagai media dakwah, Rabu(22/1/2025).
Makamnya terletak di Gesikharjo, Desa Gesik, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Lokasinya berada di belakang masjid peninggalan beliau. Di dalam masjid tersebut, terdapat berbagai peninggalan sejarah seperti sumur, bedug, mimbar, dan benda-benda pribadi milik Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi.
Haulnya diperingati setiap bulan Syawal, tetapi sehari-hari makamnya selalu ramai dikunjungi peziarah dari berbagai penjuru daerah. Salah satu peziarah bernama Saroh, bercerita pengalamannya berziarah bahwa sebelum menuju makam, banyak warga sekitar yang berjualan makanan khas Tuban, termasuk ikan asin dan terasi.
Di tempat makam terdiri dari makam beliau, makamkeluarga dan makam sahabat Maulana Ibrahim Asmoroqondi. Setelah berziarah dari makam Mbah Asmoroqondi, pengunjung bisa menikmati pantai yang berada tepat di depan parkir kendaraan makam, sembari melepas penat. Bermain air dan menghirup udara segar menjadi tawaran menarik dari kawasan pantai sekitar. “Anda juga bisa bermain air atau hanya sekedar menghirup sejuknya udara pantai,” ujar dewi.
Rekomendasi setelah ziarah adalah membeli jajanan di depan masjid Asmoroqondi, tetapi yang paling recommend adalah es krim nangka tradisional yang terkenal laris.
Pengunjung lain Cak Mansyur dari Lampung mengatakan, Makam Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi adalah salah satu destinasi/tempat ziarah yang berada di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Rombongan peziarah dari Lampung menjadikan makam beliau sebagai salah satu tujuan ziarah ketika mengadakan agenda Ziarah Wali Songo. (M. Abdul Muntolib/Nisrina Arum Andriyani)
Reporter : M. Abdul Muntolib