
TUBAN – Ayunda Faza Maudya, atau yang lebih dikenal sebagai Maudy Ayunda, adalah salah satu artis muda berprestasi di Indonesia yang lahir di Jakarta pada 19 Desember 1994. Dikenal dengan sebutan “It Girl”, Maudy tidak hanya memikat perhatian banyak orang, tetapi juga memiliki kekuatan untuk menginspirasi dan memotivasi melalui prestasi-prestasinya yang luar biasa. Sebutan ini mencerminkan keberhasilannya dalam meraih kesuksesan di berbagai bidang, serta kemampuannya untuk menjadi panutan bagi generasi muda, jum’at (14/03/2025).
Maudy Ayunda memulai karier di dunia hiburan dengan membintangi film Untuk Rena pada 2005, dan berhasil meraih penghargaan Aktris Utama Terpilih di Festival Film Jakarta 2006 saat masih berusia 11 tahun. Setelah itu, Maudy fokus pada pendidikannya, lalu kembali ke dunia film empat tahun kemudian lewat Sang Mimpi, sekuel Laskar Pelangi. Ia terus menunjukkan bakat aktingnya di film-film populer seperti Perahu Kertas, Trinity, the Nekad Traveler, dan Habibie & Ainun 3. Selain berakting, Maudy juga debut sebagai penyanyi dengan merilis album pertamanya pada 2011.
Maudy Ayunda, penyanyi dan aktris berbakat, juga aktif di bidang pendidikan dan sosial. Mimpinya untuk memajukan edutainment di Indonesia membawanya mendirikan Maudy Ayunda Foundation, sebuah yayasan untuk memberikan beasiswa dan mentoring bagi anak-anak kurang mampu. Selain itu, ia menjadi co-founder Leaders Camp, gerakan yang berbagi ilmu, menyebar buku, dan menyediakan beasiswa dalam dan luar negeri.
Selain aktif di bidang pendidikan, Maudy juga peduli dengan isu sosial, politik, dan ekonomi Indonesia. Pada 2015, ia mendampingi Perdana Menteri Inggris dalam kunjungannya ke Jakarta dan menjadi pembicara termuda di Forum Ekonomi Global. Pada Maret 2017, Maudy ditunjuk sebagai juru bicara kampanye melawan perbudakan modern di Istana Wakil Presiden. Ia juga dipercaya menyampaikan informasi terkait Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Indonesia, sebuah pencapaian besar dalam kariernya.
Kesuksesan Maudy Ayunda berkat kerja keras, dedikasi, dan kemampuannya memanfaatkan peluang. Meskipun banyak yang menganggap kesuksesannya hasil dari privilege, Maudy percaya bahwa hak istimewa bisa membuka atau membutakan mata. Setiap orang memiliki pilihan untuk memanfaatkan kesempatan dengan cara positif. Kisah hidupnya mengajarkan bahwa kehidupan itu singkat dan berharga, jadi harus digunakan untuk hal-hal yang berarti bagi orang lain.
“Kesuksesan bukan hanya soal bakat atau motivasi, tapi juga seberapa pintar kita memanfaatkan potensi yang kita miliki, termasuk kebiasaan-kebiasaan kecil seperti bangun pagi,” ujar Maudy Ayunda.
Di luar dunia hiburan dan pendidikan, Maudy juga telah mencapai berbagai prestasi luar biasa. Ia masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2021, sebuah pengakuan atas kontribusinya di berbagai bidang. Selain itu, Maudy juga menjadi mahasiswa Indonesia pertama di jurusan Philosophy, Politics, and Economics (PPE) di Universitas Oxford, dan berhasil meraih dua gelar pascasarjana sekaligus, membuktikan dedikasinya terhadap pendidikan tinggi. Dengan berbagai prestasi yang dimilikinya, Maudy Ayunda terus menginspirasi banyak orang, khususnya generasi muda Indonesia, untuk berprestasi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Reporter: Natasya Sahana / Nofiana