SOLUTIF

Kemkomdigi Hadirkan Internet Cepat di Sekolah Rakyat, Dorong Digitalisasi Pendidikan Inklusif

Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Digital Alfreno Kautsar Ramadhan, sumber foto Instagram @alfrenoramadhan

Tuban, antaranews.com Pada akhir Juni hingga awal Juli 2025, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) memulai pelaksanaan program penyediaan layanan internet cepat di Sekolah Rakyat sebagai bagian dari agenda transformasi digital pendidikan nasional. Pelaksanaan program ini dimulai di Daerah Istimewa Yogyakarta dan dilanjutkan ke Jawa Barat. Salah satu kegiatan penting dilakukan pada Sabtu (5/07), saat Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Digital, Alfreno Kautsar Ramadhan, mewakili Menteri Meutya Hafid dalam kunjungan kerja ke Sekolah Rakyat di lingkungan Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung.

Inisiatif ini menjadi kolaborasi lintas sektor antara Kemkomdigi dan Kementerian Sosial (Kemensos), di mana Kemensos menyediakan pembiayaan program, sementara Kemkomdigi bertugas membangun serta memastikan kualitas infrastruktur jaringan internet.

Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Digital, Alfreno Kautsar Ramadhan, menyatakan bahwa setiap Sekolah Rakyat akan mendapatkan layanan internet dengan kecepatan yang cukup untuk menunjang proses belajar berbasis digital.

“Setiap titik Sekolah Rakyat akan mendapatkan layanan internet yang cukup sehingga bisa digunakan dalam kegiatan belajar mengajar secara digital. Ini adalah bentuk nyata kehadiran negara,” ujar Alfreno Kautsar Ramadhan. Dikutip dari antaranews.com.

Program ini mulai diimplementasikan pada akhir Juni 2025, ditandai dengan penyambungan internet cepat di dua Sekolah Rakyat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), masing-masing di Kabupaten Bantul dan Sleman. Sekolah Rakyat di Bantul mendapat layanan internet berkecepatan 100 Mbps untuk 75 siswa, sedangkan di Sleman, jaringan 200 Mbps digunakan oleh lebih dari 200 siswa.

Sebagai bagian dari uji coba infrastruktur digital pendidikan, konektivitas hingga 300 Mbps juga sempat diuji di Poltekesos Bandung. Meski begitu, Kemkomdigi menetapkan standar minimal nasional sebesar 100 Mbps untuk setiap titik Sekolah Rakyat. Hal ini bertujuan memastikan setiap sekolah memiliki kapasitas jaringan yang stabil dan memadai untuk aktivitas digital.

Program ini dirancang sebagai bagian dari langkah strategis pemerintah dalam mendukung pelaksanaan Kurikulum Merdeka dan mendorong penguatan sumber daya manusia melalui pemanfaatan teknologi informasi. Pemberian fasilitas ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan SDM digital yang inklusif dan berdaya saing tinggi, khususnya dalam menghadapi tantangan global di era transformasi digital.

Alfreno mengatakan, lulusan Sekolah Rakyat diharapkan dapat menjadi generasi yang melek digital dan menjadi pemimpin Indonesia di masa mendatang.

“Kita tidak hanya akan mencetak lulusan, tetapi akan melahirkan generasi pemimpin yang membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih adil, kuat, dan berdaulat,” jelasnya. Dikutip dari antaranews.com.

Rencananya, program Sekolah Rakyat akan diluncurkan secara resmi oleh Presiden Prabowo pada Senin (14/07/2025) sebagai bagian dari strategi pembangunan manusia yang berkelanjutan dan berkeadilan. Sebagai bagian dari komitmen pemerintah membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan inklusif menuju Indonesia Emas 2045.

Dengan hadirnya internet di Sekolah Rakyat, diharapkan tidak ada lagi anak Indonesia yang tertinggal dalam mendapatkan akses pendidikan bermutu, apa pun latar belakang sosial dan ekonominya. Program ini menjadi simbol nyata keberpihakan negara dalam mewujudkan keadilan digital bagi seluruh rakyat.

 

Reporter: Muhammad Aldi Saputra/ Erlina Alfira Qurrotu Aini/ Sheilatul Uftavia

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top