SOLUTIF

Daur Ulang Minyak Jelantah Jadi Lilin: Program KKN Unirow di TK Krida PKK Nguruan

(Ket:Mahasiswa KKN Unirow bersama warga Nguruan)

 

Nguruan, 2 Agustus 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) sukses meluncurkan program pelatihan inovatif bertema daur ulang minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Kegiatan ini dilaksanakan di TK Krida PKK Desa Nguruan dan melibatkan puluhan ibu-ibu anggota PKK setempat.

 

Kegiatan dibuka dengan pemaparan mengenai dampak negatif pembuangan minyak jelantah ke lingkungan oleh salah satu anggota tim KKN. Ia menjelaskan, “Minyak jelantah jika dibuang sembarangan dapat mencemari air tanah dan saluran irigasi, serta menimbulkan masalah kesehatan,” sebelum memperkenalkan alternatif pengolahannya menjadi lilin bernilai jual.

 

Selanjutnya, mahasiswa memperagakan proses pembuatan lilin aromaterapi, dimulai dari penyaringan minyak bekas, perendaman dengan arang aktif, pencampuran dengan stearin atau parafin dasar, lalu penambahan pewarna krayon dan essential oil. Setelah diaduk rata, campuran dituangkan ke dalam cetakan berisi sumbu, kemudian dibiarkan mengeras. Para peserta pun turut mempraktikkan setiap langkah secara langsung.

 

Salah satu peserta, Ibu Sutari dari PKK Desa Nguruan, menyampaikan, “Kegiatan ini sangat menggembirakan. Kami baru tahu ternyata minyak bekas bisa diolah menjadi lilin yang wanginya nyaman dan bisa dijual—berguna sekali!”

 

Tak kalah positif, Ketua RT setempat, Bapak Wahyu, juga memberikan apresiasi. “Ini adalah solusi kreatif yang sederhana tapi berdampak besar—mengurangi limbah sekaligus memberi peluang usaha baru bagi warga,” ungkapnya.

 

Program ini diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat lokal. Selain memberi pengetahuan teknis, tim KKN juga menyiapkan starter kit sederhana berupa bahan dan cetakan lilin untuk setiap ibu PKK agar dapat diproduksi secara mandiri. Diskusi singkat mengenai teknik pemasaran lokal dan branding sederhana pun turut dilaksanakan.

Dengan lilin yang dihasilkan memiliki aroma wangi dan tampilan menarik, para ibu-ibu terlihat antusias membahas potensi produk ini untuk dijual di pasar desa, even lokal, atau digunakan dalam kegiatan lainnya.

 

Panitia KKN berharap, pelatihan ini dapat berlanjut menjadi program yang berkelanjutan, didukung oleh pemerintah desa dan melalui penyuluhan rutin. Selain itu, rencana kolaborasi dengan koperasi desa tengah dibahas untuk menjadikan lilin aromaterapi ini sebagai produk UMKM yang nyata.

 

Berkat inovasi ini, limbah minyak jelantah di Desa Nguruan kini dikelola dengan lebih ramah lingkungan, menciptakan nilai ekonomi yang nyata, serta memperkuat semangat gotong royong berbasis kreativitas warga.

Penulis : Rina Mei Zul Afifah

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top