SOLUTIF

Berani Ambil Perubahan! Dari Pegawai Supermarket, Kini Sukses Berjualan Mie Ayam

Hidangan Mie Ayam Khas Melia

Tuban, 15 Maret 2025 — Siapa yang mengira bahwa keputusan berhenti dari pekerjaan bisa membuka jalan menuju peluang baru. Itulah yang dialami oleh Melia (21), warga Desa Tunah, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Sebelumnya, ia bekerja sebagai kasir di salah satu supermarket di Tuban. Namun, karena kondisinya saat itu sedang hamil, ia memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya. Demi mengisi waktu luang sekaligus mencari penghasilan tambahan, ia pun mencoba peruntungan dengan berjualan mie ayam di rumah. Melia mulai menekuni usaha mie ayam ini sekitar pertengahan tahun 2024.

“Saya awalnya hanya mencoba membuat mie ayam untuk keluarga besar. Tapi mereka bilang rasanya enak dan cocok di lidah masyarakat. Mereka juga menyarankan saya untuk mulai berjualan karena di sekitar sini belum ada mie ayam dengan rasa seperti ini,” ujar Melia.

Keputusan ini ternyata membawanya ke peluang bisnis yang menjanjikan setelah mendapat dukungan dari keluarga yang menilai mie ayam buatannya memiliki cita rasa yang lezat dan berpotensi laku di pasaran. Sebelum berjualan mie ayam, Melia pernah menjalankan usaha bakaran angkringan sebagai pekerjaan sampingan saat masih menjadi kasir. Namun, ia merasa mie ayam lebih cocok dijual di musim hujan karena bisa menghangatkan tubuh.

“Menurut saya, mie ayam lebih dicari orang saat cuaca dingin, selain mengenyangkan juga bisa menghangatkan tubuh,” jelasnya.

Untuk mendapatkan resep yang disukai pelanggan, Melia melakukan berbagai percobaan dengan mencari referensi dari internet. Ia juga meminta saran dari sang ayah, yang pernah bekerja dengan pedagang mie ayam di Jakarta. Berkat kombinasi pengalaman dan percobaan, ia berhasil menemukan cita rasa khas tersendiri yang disukai pelanggan.

Dengan harga yang terjangkau, mulai dari Rp8.000 per porsi, bisnis mie ayam Melia menarik perhatian banyak pembeli. Ia juga menyediakan tambahan topping seperti ceker, kepala ayam, dan pentol dengan harga Rp2.000 per topping. Meskipun saat ini ia memasarkan produknya secara online karena keterbatasan modal, penjualan tetap meningkat seiring dengan bertambahnya pelanggan yang mengenal mie ayamnya.

Saat ini, Melia memang menghentikan sementara usahanya karena sudah mendekati waktu persalinan. Namun, ia berencana untuk kembali melanjutkan bisnisnya setelah melahirkan, dengan dukungan penuh dari sang suami.

“Harapan saya, setelah melahirkan, saya bisa punya modal untuk membeli peralatan yang lebih lengkap agar bisa berjualan lebih besar, baik secara langsung maupun online,” ungkapnya dengan senyum.

Kisah Melia membuktikan bahwa keberanian untuk beralih profesi bisa membuka peluang baru. Dengan tekad dan kreativitas, ia berhasil mengubah tantangan menjadi jalan menuju kesuksesan dengan memilih bisnis kuliner.

Reporter : Erlina Alfira Qurrota Aini / Siti Fadhilah Nur Ilma

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top