SOLUTIF

Inovasi Pentol Berbahan Utama Tepung Pati, Bisnis Kuliner yang Menjadi Pembeda di Pasar

Suasana Warung Pentol

TUBAN, 12 Maret 2025 – Di tengah maraknya penjual pentol di berbagai sudut kota, seorang penjual pentol  asal Tegalagung, Tuban berhasil mencuri perhatian dengan inovasi uniknya. Warsini (48) memperkenalkan pentol dengan bahan utama tepung pati atau tapioka, yang menjadi pembeda signifikan dari penjual pentol lainnya. Yang ia beri nama dengan ”Pentol Cenot Mak’e”.

Pentol Cenot Mak’e demikian nama usahanya, telah berhasil menarik minat pelanggan sejak diluncurkan. Warsini menjelaskan, “Saya ingin membuat sesuatu yang berbeda. Kebanyakan pentol menggunakan campuran tepung kanji dan daging, tapi saya mencoba membuat pentol yang lebih ringan dan kenyal dengan menggunakan tepung pati sebagai bahan utama.”

Penggunaan tepung pati sebagai bahan utama memberikan tekstur yang unik pada pentol buatan Warsini. “Pentol kami lebih kenyal, lebih ringan di perut, dan memiliki cita rasa yang berbeda, juga porsi jumbo sehingga aman di kantong.” ujarnya. Warsini juga menambahkan berbagai varian rasa seperti tahu isi pentol, pentol daging, balungan dan juga lemak (gajih). Selain pentol cenot ada juga menu lain seperti mie ayam balungan, mie level, aneka gorengan dan es.

Inovasi Warsini mendapat sambutan positif dari pelanggan. Lilik (42), pelanggan setia Pentol Cenot, mengatakan, “Rasanya beda dari pentol biasa. Lebih ringan tapi tetap kenyang. Saya suka karena tidak bikin enek meskipun makan banyak, juga memberikan rasa baru dalam dunia pentol yang biasanya berbahan dasar daging.”

Penggunaan tepung pati sebagai bahan utama bisa menjadi alternatif yang menarik. Tepung pati memiliki kandungan karbohidrat yang lebih tinggi dibanding tepung terigu, namun lebih rendah protein. Ini bisa menjadi pilihan bagi mereka yang mencari camilan dengan kandungan protein lebih rendah.

Melihat respon positif dari pelanggan, Warsini berencana untuk menambahkan jumlah adonan setiap harinya. Keberhasilan Pentol Cenot Mak’e menunjukkan bahwa dalam bisnis kuliner, inovasi dan keberanian untuk tampil beda bisa menjadi kunci sukses, bahkan dalam pasar yang sudah dipenuhi pesaing. Dengan terus berinovasi dan mempertahankan kualitas, Warsini berharap bisnisnya dapat terus berkembang dan menginspirasi pengusaha kuliner lainnya untuk berani tampil beda.

Reporter : Khoirul Fatimah/Siti Fadhilah Nur Ilma

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top