Tuban – Donald Trump langsung memulai tugasnya sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat (AS). Setelah dilantik, Trump langsung mengumumkan bahwa pada hari pertamanya ini, ia akan membatalkan 80 kebijakan yang diambil pendahulunya, Joe Biden. Senin (20/01/2025)
Mengutip Reuters, Trump menyebut kebijakan Biden sebagai sesuatu yang radikal dan merusak. Salah satu kebijakan Biden yang akan dicabut adalah pembekuan pembuatan peraturan baru dan perekrutan karyawan lanjutan.
“Saya akan mencabut hampir 80 tindakan eksekutif yang merusak dan radikal dari pemerintahan sebelumnya,” ujar Trump kepada kerumunan yang bersorak di Capital One Arena, Washington, setelah pelantikannya pada hari Senin.
Langkah ini langsung menimbulkan pro dan kontra di berbagai kalangan. Para pendukung Trump menganggap ini sebagai langkah berani untuk memperbaiki pemerintahan yang sebelumnya, sementara para kritikus menilai kebijakan ini dapat melemahkan perlindungan lingkungan dan inovasi teknologi di Amerika Serikat.
Dalam perintah eksekutif yang dikeluarkan pada hari Senin malam waktu setempat, Gedung Putih mengatakan bahwa dalam waktu 120 hari sejak perintah tersebut, pejabat pemerintah akan mengembangkan rencana perekrutan pegawai negeri sipil federal yang akan “mengembalikan prestasi pada layanan pemerintah.”
Pembekuan perekrutan pegawai pemerintah juga dipasangkan dengan perintah kembali ke kantor. Ini akan membuat banyak pekerja jarak jauh pemerintah dipaksa untuk pergi bekerja lima hari dalam seminggu. Pengumuman tersebut, yang telah disebarluaskan selama berbulan-bulan, merupakan salah satu dari banyak upaya untuk memangkas tenaga kerja federal dan melumpuhkan upaya pemerintahan sebelumnya.
Para ahli mengatakan pembatasan baru pada perekrutan, pekerjaan yang fleksibel, dan tekanan seputar pemotongan biaya akan mendorong pegawai federal yang kesal keluar dari pemerintahan. (Luqman Ubaidillah Alfaridzi/Nisrina Arum Andriyani)
Reporter : Luqman Ubaidillah Alfaridzi