
SOLUTIF, Tuban-(11/07/2025) — Di balik pesona alam Tuban yang beragam, tersembunyi sebuah warisan sejarah yang memiliki nilai penting. Sendang Kalangan, sebuah warisan bersejarah dan sumber mata air alami yang terletak di Dusun Krajan, Desa Montongsekar, Kecamatan Montong, menyimpan jejak peninggalan masa kolonial Belanda berupa kolam berbatu bata kuno. Kawasan sendang yang memiliki luas sekitar 1 hingga 1,5 hektare ini dikelilingi pepohonan rindang yang menambah kesan sakral dan asri. Menurut Suyatno, salah satu warga sekitar, tempat ini juga menjadi pusat tradisi manganan yang rutin digelar setiap bulan Suro.
Sendang Kalangan tidak hanya berfungsi sebagai objek wisata alam, tetapi juga sebagai tempat pelestarian tradisi manganan yang rutin dilaksanakan setiap bulan Suro. Tradisi ini meliputi berbagai prosesi, mulai dari kenduri, hiburan tayuban, hingga penyajian sesaji. Keseluruhan rangkaian acara tersebut merupakan ungkapan rasa syukur sekaligus penghormatan kepada penghuni spiritual atau sosok yang diyakini menjaga dan melindungi sendang agar senantiasa membawa keberkahan bagi masyarakat sekitar.
Menurut warga sekitar, tradisi ini bukan sekadar bagian dari budaya, melainkan wujud dari kepercayaan yang telah diwariskan secara turun-temurun dan diyakini membawa ketentraman bagi lingkungan sekitar. “Kalau ritual manganan dan tayuban tidak dilaksanakan, dipercaya bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Dulu katanya pernah ada warga yang mengalami musibah setelah acara tersebut sempat tidak diadakan,” ungkap Suyatno, salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi sendang.
Tayuban merupakan bagian utama dalam rangkaian tradisi manganan. Tayuban dipercaya sebagai bentuk penghormatan dan hiburan khusus bagi penjaga yang diyakini menjaga sendang. “Itu sudah menjadi tradisi turun-temurun. Warga percaya, jika tayuban tidak dilaksanakan, biasanya muncul gangguan. Misalnya, air sendang menjadi keruh atau ada warga yang tiba-tiba jatuh sakit,” tuturnya.
Dulu, Sendang Kalangan sempat menjadi salah satu destinasi wisata andalan di Desa Montongsekar. Keindahan alamnya yang asri berpadu dengan nilai sejarah dan nuansa spiritual, sehingga menjadikan tempat ini ramai dikunjungi, terutama saat akhir pekan atau musim liburan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, aktivitas wisata di kawasan sendang mulai menurun karena kurangnya perawatan, keterbatasan anggaran, dan minimnya promosi, sehingga sendang ini perlahan kehilangan daya tarik sebagai objek wisata.
Saat ini, meski pengembangan wisata belum maksimal, Sendang Kalangan tetap menjadi tempat berkumpul warga untuk berbagai aktivitas seperti bermain anak-anak, mencuci, memancing, dan olahraga ringan. Nilai sejarah dan kearifan lokal menjadikan sendang ini sebagai simbol identitas budaya masyarakat Montong. Dengan perawatan dan pelestarian tradisi yang baik, Sendang Kalangan berpotensi menjadi ikon wisata sejarah dan spiritual yang membanggakan.
Reporter: Natasya Sahana/ Silva Ayu Triani/ Sheilatul Uftavia