
Tuban, (17/06/2025)- Nyoman Paul, penyanyi multitalenta blasteran Swedia–Indonesia. Sosok Nyoman Paul Fernando Aro mungkin mulai dikenal publik lewat ajang Indonesian Idol musim 2023. Namun, perjalanan hidup pria berdarah Bali–Finlandia ini jauh lebih dalam dari sekadar panggung kompetisi. Dari lapangan sepak bola di Swedia hingga panggung musik nasional, Paul Aro membuktikan bahwa bakat dan tekad bisa membuka banyak pintu dalam hidup.
Nyoman Paul bukanlah nama asing bagi pencinta sepak bola Indonesia. Ia lahir di Jakarta pada 23 Juni 2001 dan besar di Desa Anturan, Buleleng, Bali. Paul adalah anak ketiga dari pasangan Kadek Sri Widari dan Rami Aro. Ibunya berasal dari Bali, sementara sang ayah adalah warga negara Swedia dengan darah Finlandia.
Nama “Nyoman” adalah bagian dari tradisi Bali yang menandakan anak ketiga, dan itu adalah identitas yang tetap ia jaga meski hidup berpindah-pindah negara. Sejak kecil, Paul tumbuh di lingkungan yang kaya budaya. Masa SD dan SMP-nya dihabiskan di Singaraja, Bali, tepatnya di SD Triamerta dan SMP Negeri 1 Singaraja. Sejak usia remaja, ia sudah menunjukkan minat pada dua hal yang berbeda yakni: olahraga dan musik.
“Dulu sejak SD, nyanyi sudah berdampingan dengan bola,” tutur Paul saat audisi Indonesian Idol dikutip dari kanal YouTube Indonesian Idol, (20/12/2022).
Selepas SMP, Paul pindah ke Swedia bersama keluarganya dan melanjutkan pendidikan menengah di NTI Gymnasiet Skövde. Di sana, ia mulai serius menekuni sepak bola secara profesional. Klub pertamanya adalah Skövde AIK, tempat ia memperkuat tim U-19 sebelum kemudian dikontrak ke tim senior yang berlaga di Divisi 1 Södra, kasta ketiga Liga Swedia. Bersama Skövde AIK, Paul merasakan atmosfer kompetisi Eropa dan sempat tampil di turnamen remaja bergengsi seperti Gothia Cup dan Skadevi Cup.
Namun, kecintaan terhadap Indonesia tak pernah luntur. Tahun 2020, ia memutuskan kembali ke Tanah Air dan sempat menjalani trial hingga kontrak peminjaman ke beberapa klub lokal, seperti Barito Putera dan PSDS Deli Serdang. Sayangnya, karier sepak bolanya di Indonesia tidak berjalan mulus, terutama karena efek pandemi COVID-19 dan tragedi Kanjuruhan yang mengguncang dunia sepak bola nasional.
Titik balik terbesar Paul datang ketika ia mengikuti audisi Indonesian Idol musim 2023. Dengan suara baritonnya yang khas, permainan gitar akustik, dan karisma natural di atas panggung, Paul langsung mencuri perhatian para juri. Lewat lagu-lagu seperti Gravity dari John Mayer dan ciptaannya sendiri Wajah Mimpi, Paul menunjukkan bahwa ia bukan hanya musisi biasa, tetapi seorang storyteller yang menghidupkan tiap liriknya.
“Saya pemain bola. Nama saya Nyoman Paul Fernando Aro. Panggilannya Paul, usia 21 tahun, asal Bali. Awalnya saya di Swedia, terus sempat 2020 di Barito, terus Kalteng, kemarin di Medan,” ucap Paul saat perkenalan audisi dikutip dari kanal YouTube Indonesian Idol, (20/12/2022).
Alasan Paul mengikuti Indonesian Idol adalah karena dorongan orang tuanya dan karena ia memang senang bernyanyi. “Sebenarnya dorongan dari orang tua, dan saya sendiri senang kalau saya nyanyi, seperti terapi diri sendiri saja,” tambahnya saat ditanyai juri waktu audisi dikutip (20/12/2022), YouTube Indonesian Idol.
Langkah Paul tak terhenti di babak audisi. Ia terus melaju hingga menembus posisi empat besar, meninggalkan jejak kuat sebagai peserta dengan latar belakang paling unik. Bukan hanya sebagai penyanyi, tetapi juga sebagai simbol keberanian dalam mengambil keputusan besar dalam hidup. Masuk hingga babak Top 4, perjalanan Paul di Indonesian Idol tidak hanya membawanya ke sorotan publik, tapi juga membuka pintu industri musik profesional. Ia resmi dikontrak oleh Star Media Nusantara dan merilis lagu perdananya dalam format digital pada tahun 2024, The Way You Look at Me (Reimagined).
Kini, Paul telah merilis beberapa lagu seperti Bernafaslah Sejenak, Mundur Perlahan, hingga Tunggu Apa Lagi, dan beberapa album lain. Ia bahkan diganjar penghargaan Pendatang Baru Terbaik di AMI Awards 2024. Suaranya yang khas, dipadu dengan permainan gitar dan beatbox, membuatnya menonjol di industri musik Indonesia. Kini, Nyoman juga sibuk dengan tur promosi musik dan beberapa proyek kolaborasi lintas genre.
Perjalanan Nyoman Paul Aro adalah cerminan dari keberanian untuk berpindah arah demi panggilan hati. Dari mengejar bola di stadion hingga mengejar nada-nada di panggung, Paul membuktikan bahwa mimpi bisa berubah bentuk dan tak ada yang salah dengan itu.
Reporter: Muhammad Syahroni / Silva Ayu Triani/ Sheilatul Uftavia