SOLUTIF

Gunung Penanggungan: Surga Wisata Alam dengan Panorama Memukau Miniatur Keindahan Jawa Timur

Suasana sore hari menjelang malam di Gunung Penanggungan Mojokerto jalur Tamiajeng.

TUBAN, (13/06/25)– Gunung Penanggungan menjadi salah satu destinasi wisata alam yang menawarkan keindahan luar biasa. Dengan ketinggian 1.653 meter di atas permukaan laut, gunung ini sering disebut sebagai “miniatur Semeru” karena bentuknya yang menyerupai piramida sempurna. Gunung yang terletak di perbatasan Kabupaten Mojokerto dan Pasuruan, Jawa Timur ini menawarkan pengalaman yang sangat menyenangkan bagi para pendaki. Pemandangan yang didapatkan ketika para pendaki berdiri di puncak gunung menikmati matahari terbit, dengan langit yang berwarna jingga serta lautan awan tipis yang menyelimuti puncak menjadi sebuah momen yang tak terlupakan.

Saat pagi atau senja, Gunung Penanggungan menyuguhkan pemandangan yang menakjubkan. Langit bergradasi biru muda hingga jingga berpadu dengan puncak gunung yang disinari cahaya matahari keemasan, menciptakan suasana damai dan memukau.

Pendakian Gunung Penanggungan menawarkan jalur yang relatif mudah namun tetap menantang menjadi daya tarik utama serta menjadikannya pilihan yang ideal dan cocok bagi pendaki pemula maupun berpengalaman. Di sepanjang perjalanan menuju puncak, pendaki akan disuguhi pemandangan hutan hijau yang asri dan udara segar khas pegunungan. Di puncak, panorama 360 derajat menyajikan keindahan alam yang memukau, membuat segala usaha mendaki terasa terbayar lunas.

“Pemandangan di sini sangat indah, terutama saat matahari terbit. Rasanya seperti berada di atas awan,” ujar Ma’arif, seorang pendaki asal Tuban.

Selain itu, Gunung Penanggungan juga memiliki daya tarik budaya yang unik. Banyak candi kuno tersembunyi di lereng-lerengnya seperti Candi Jolotundo, Candi Kendalisodo, dan Candi Lurah. Candi-candi ini diperkirakan berasal dari era Kerajaan Majapahit dan digunakan sebagai tempat pemujaan spiritual.

Di kaki gunung, terlihat permukiman dan ladang masyarakat yang tertata rapi. Kehidupan penduduk sekitar yang harmonis dengan alam menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Selain itu, Gunung Penanggungan juga dikenal memiliki banyak situs sejarah berupa candi dan petirtaan kuno yang tersebar di lerengnya, menambah nilai budaya dari destinasi ini.

“Udara di sini sangat segar, dan perjalanan menuju puncak terasa menyenangkan meskipun cukup menantang,” tutur Nurin, seorang pendaki pemula.

Gunung Penanggungan memiliki beberapa jalur pendakian yang sering digunakan oleh para pendaki diantaranya via Tamiajeng, via Jolotundo, via Kedungudi, via Ngoro (Kepulungan), dan via Seloliman. Fasilitas Gunung Penanggungan cukup lengkap untuk menunjang kegiatan pendakian. Di antaranya ada area parkir untuk pendaki menitipkan kendaraan, warung kuliner, pos registrasi dan lainnya. Selain itu, ada beberapa check point yang bisa pendaki gunakan untuk beristirahat dan melepas lelah.

 

Reporter: Elisa Dwi Rahmawati / Sheilatul Uftavia / Siti Fadhilah Nur Ilma

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top