SOLUTIF

Gunung Lawu Berduka, Mbok Yem sang Legenda Puncak Hargo Dalem Meninggal

Sumber foto: Instagram @jacksodron

(25/04/2025) – Gunung Lawu kembali diselimuti kabar duka. Mbok Yem, sosok legendaris yang selama puluhan tahun menjadi penjaga warung di puncak Hargo Dalem, dikabarkan meninggal dunia pada Rabu, 23 April 2025 di kediamannya, Desa Gonggang, Magetan, Jawa Timur. Kabar kepergiannya menyentuh hati banyak orang khususnya para pendaki yang pernah merasakan keramahan dan kehangatannya di tengah dingin dan sunyinya puncak Lawu.

Mbok Yem, yang memiliki nama asli Wakiyem, dikenal luas sebagai satu-satunya penghuni tetap di kawasan puncak Gunung Lawu. Warungnya yang sederhana menjadi tempat persinggahan penting bagi para pendaki, baik untuk beristirahat maupun menghangatkan diri dengan secangkir teh. Ada juga menu andalan yaitu nasi pecel dan telur ceplok, menu yang paling diminati oleh para pendaki. Selain itu juga ada nasi soto dan rawon yang nikmat disantap sembari menikmati keindahan Gunung Lawu.

Saat memasuki lansia, ketika akan turun atau pulang ke rumah, Mbok Yem ditandu oleh para sukarelawan Gunung Lawu. Turunnya mbok Yem dengan ditandu seringkali menjadi perbincangan menarik dan selalu viral di medsos. Akan tetapi turunnya Mbok Yem pada awal Maret 2025 lalu berbeda dengan kebiasaan mudik sebelumnya, Mbok Yem saat itu dalam keadaan sakit dan sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Ponorogo.

Menurut Kepala Dusun Cemoro Sewu, Agus, mendiang Mbok Yem meninggal dunia karena menderita sakit sejak sebelum puasa. Kemudian sempat mendapatkan perawatan di RSUD Ponorogo. “Pernah sakit turun gunung sejak sebelum puasa Ramadan kemarin. Sakit sempat dirawat di RS di Ponorogo. Mbok Yem itu KTP nya di Gonggang, Kecamatan Poncol dan memang buka warung di Puncak Lawu,” ucapnya, saat dilansir Liputan6.com, Kamis (24/04/2025).

Saat berjualan di Puncak Gunung Lawu, Mbok Yem kadang ditemani oleh beberapa orang untuk membantunya melayani para pendaki Gunung Lawu. Di warung dengan ketinggian 3.150 Mdpl tersebut, Mbok Yem menghabiskan masa tuanya. Selain itu Mbok Yem juga ditemani seekor monyet yang bernama Temon yang menarik perhatian para pendaki.

Kepergian Mbok Yem meninggalkan kesan mendalam bagi banyak orang terutama pendaki. Ia bukan sekadar penjaga warung, tapi juga penjaga kenangan, penjaga nilai, dan penjaga semangat di antara jalur-jalur sunyi Gunung Lawu. Selamat jalan, Mbok Yem. Namamu akan terus hidup dalam setiap langkah para pendaki yang mencintai alam dan mengenangmu di puncak tertinggi Lawu.

 

Reporter: Rosita Devi / Elisa Dwi Rahmawati / S. Fadhilah N. I.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top